Kendari (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara meminta Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari meningkatkan volume pelatihan, khususnya di daerah itu, guna menciptakan para tenaga kerja terampil dan berkompeten yang siap pakai.
"Kita bersyukur oleh BPVP Kendari cukup memperhatikan kita, mudah-mudahan kegiatan seperti ini tetap dilaksanakan dan bahkan ke depan volumenya ditingkatkan. Jadi kalau hari ini dua paket kegiatan, ke depan semoga bisa empat," ujar Pelaksana Tugas Kepala Disnaker Baubau Alimuddin saat menutup Pelatihan Berbasis Kompetensi Non Institusional Tahap II BPVP Kendari di Kelurahan Nganganaumala, Kota Baubau, Rabu.
Program pelatihan tata rias kecantikan yang diikuti 16 peserta itu, kata dia, mengandung makna yang cukup penting karena memiliki manfaat yang baik bagi masyarakat.
Oleh karena itu, ke depan pihaknya bisa mendorong peningkatan kerja sama kepada BPVP.
"Salah satu juga yang kita inginkan bahwa output (luaran) dari pelatihan tentu harus ada pemakainya baik mandiri maupun disalurkan. Jadi teman-teman peserta yang hari ini mengikuti pelatihan untuk sering komunikasi ke Disnaker siapa tahu ada badan usaha yang membutuhkan pegawai itu bisa kita salurkan," katanya.
Tetapi, kata dia, hal yang lebih penting bagaimana pihaknya menangkap peluang sehingga di tahun-tahun ke depan sudah ada jawaban berupa bantuan alat-alat kecantikan yang dibutuhkan para tenaga terampil dan berkompeten, seperti yang sudah mengikuti pelatihan saat ini.
Selain pelatihan tata rias kecantikan, kata mantan Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Baubau ini, ke depan pelatihan-pelatihan seperti menjahit, pengelasan, dan lainnya juga perlu diadakan.
Berbagai jenis pelatihan itu, katanya, sebagai upaya pemerintah mengurangi pengangguran dengan terus melaksanakan program-program pro-rakyat.
"Perlu dipahami bahwa Baubau adalah pintu magnet bagi kawasan kepulauan, salah satu contoh perbedaan penduduk malam dan siang sangat luar biasa besarnya. Ini peluang bisa kita tangkap, sehingga kalau memang nanti BLK-nya (Balai Latihan Kerja) kita sudah ada bukan hanya orang di Baubau yang kita terima melakukan pelatihan, tetapi kawasan hinterland yang menggantungkan hidupnya di Baubau harus dijawab, dan jawaban kita adalah kompetensi lewat pelatihan semacam ini," ujarnya.
Hal itu pula, menurutnya, merupakan arah dalam menjawab Baubau kota perdagangan dan jasa, sehingga salah satu jasa yang disiapkan adalah sumber daya yang berkompeten di bidangnya.
Mengenai harapan dari BPVP adanya UPTD di Baubau, kata Alimudin, bahwa Baubau pada dasarnya siap untuk menyambut apa yang disampaikan dari BPVP Kendari.
Salah satu bukti, akan ada BLK di Baubau dalam bentuk gedung, sedangkan dalam rangka menyukseskan hal itu, pemkot telah menerbitkan peraturan wali kota tentang terbentuknya struktur dan fungsi BLK Baubau.
"Yang ingin juga saya menyampaikan apabila ada program atau kegiatan yang dianggarkan oleh Disnaker Baubau yang mungkin kita dorong pada tahun mendatang yang bisa kita 'sharing' (berbagi) atau dalam bentuk kerja sama kepada BNVP atau paket-paket yang dianggarkan oleh pemda itu terbuka pintu untuk kita melaksanakan atau mengikat dalam bentuk MOU (Memorandum of Understanding atau nota kesepahaman) dengan BPVP Kendari," katanya.
BPVP Kendari melaksanakan pelatihan berbasis kompetensi non-institusional tahap II sebanyak dua paket di Kota Baubau, yakni program pelatihan tata rias kecantikan di Kelurahan Nganganaumala dan servis sepeda motor konvensional di Kelurahan Kalialia.