Kendari (Antaranews Sultra) - Harga ikan segar dan ikan asin di sejumlah pasar tradisional dan pelelangan di Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) usai Lebaran Idul Fitri 1439 Hijriah masih tergolong tinggi, hal itu disebabkan karena pasokan ikan masih terbatas.
Keterangan yang dihimpun dari Dinas Perindag Sultra, Kamis, harga ikan segar dan ikan asin di pasaran masih cukup mahal, meski demikian konsumen tidak bisa berbuat banyak karena memang merupakan salah satu bahan pokok utama masyarakat.
"Kebutuhan konsumsi ikan di Kota Kendari dan Sultra pada umumnya tergolong cukup tinggi, sehingga walau harganya melambung konsumen tetap membeli walaupun disesuaikan dengan kebutuhan saat itu," kata Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sultra, Muhammad Ali di Kendari, Kamis.
Ia menyebutkan, harga ikan segar saat ini, untuk jenis ikan sunu mencapai Rp100.000 per kilogram atau cukup tinggi selama sebulan terakhir, padahal biasanya hanya berkisar antara Rp75.000-Rp80.000 per kilogram.
Sedangkan ikan segar lainnya seperti bandeng masih ditawarkan antara Rp30.000-Rp32.500 per kilogram dan ikan laut kembung antara Rp45.000 hingga Rp50.000 per kilogram.
Sementara ikan asin (ikan kering), harganya juga cukup tinggi selama musim hujan dan tergantung dari jenis dan kualitasnya.
Untuk ikan asin jenis sunu dan kakap seharga Rp120.000 Rp135.000 per kilogram atau naik dibanding sebelumnya yang hanya Rp100.000 per kilogram. Dan ikan teri harganya bervariasi antara Rp90.000 per kilogram untuk kualitas sedang dan Rp110.000 hingga Rp135.000 per kilogram untuk kualitas terbaik.
Salah seorang warga di Kendari, Fatma (43) mengatakan harga ikan segar dan asin dibeberapa pekan terakhir ?mengalami lonjakan namun harus belanja karena kebiasaan makan harus dengan menu ikan.
"Biasanya kami ke tempat pelelangan ikan dengan harapan harga ikan lebih murah daripada di pasar, namun ternyata harganya mahal juga karena memang stok terbatas," tuturnya.