Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Dinas Perikanan memberikan pelatihan kepada 50 Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), untuk membuat pakan ikan.
Kepala Dinas Perikanan Kota Kendari Agus Salim di Kendari, Selasa, mengatakan bahwa kegiatan pelatihan itu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam menyusun formulasi pakan sesuai kebutuhan nutrisi ikan, jenis dan tahap pertumbuhannya.
Dia menyampaikan bahwa selain materi teori, para peserta juga dilatih teknik produksi pakan, mulai dari pencampuran bahan, penggilingan, pemanasan, hingga pencetakan pelet.
Peserta bukan hanya mendengarkan materi, tetapi juga praktik langsung membuat pakan mandiri.
"Antusias mereka terlihat dari diskusi interaktif dan banyaknya pertanyaan terkait pemberian pakan yang tepat maupun peluang usaha pakan alternatif,” kata Agus Salim.
Dia menyebutkan harga pakan ikan komersil saat ini dijual dengan harga Rp15 ribu sampai dengan Rp20 ribu per kilogram. Nilai tersebut kerap dikeluhkan para pembudidaya ikan karena menjadi beban besar bagi mereka.
"Dengan memanfaatkan bahan baku lokal, biaya produksi dapat ditekan hingga 60 persen, sehingga petani bisa lebih mandiri, efisien dan sejahtera," ujarnya.
Agus Salim berharap dengan diselenggarakannya kegiatan tersebut dapat membantu petani ikan menekan biaya produksi sekaligus mendorong kemandirian dan peningkatan produktivitas perikanan budidaya di Kota Kendari.
Melalui kegiatan ini, Pemkot Kendari berkomitmen terus mendorong inovasi dan pemberdayaan petani pembudidaya ikan agar tidak hanya bergantung pada pakan komersial yang mahal, tetapi mampu memproduksi pakan berkualitas secara mandiri.
Diketahui, dalam kegiatan pelatihan tersebut dihadirkan dua narasumber dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, yaitu Prof Agus Kurnia dan Dr. Wellem Mustika, yang membawakan materi seputar nutrisi serta formulasi pakan ikan.

