Rumbia (Antaranews Sultra) - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Tina Nur Alam bersama Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kendari, mensosialisasikan obat dan pangan aman di Rumbia, Kabupaten Bombana, Jumat.
Sosialisasi tersebut mengangkat tema pemberdayaan masyarakat melalui komunikasi informasi dan edukasi tentang obat dan makanan bersama tokoh masyarakat.
Tina mengatakan, Komisi IX DPR RI bersama BPOM yang merupakan mitra kerja di pusat senantiasa bersinergi dalam melakukan sosialisasi obat dan pangan aman kepada masyarakat.
Dikatakannya, seiring perkembangan zaman dan tumbuhnya industri rumah atau usaha mikro kecil menengah (UMKM) di daerah, potensi akan adanya produk pangan yang tidak memenuhi unsur kesehatan juga besar.
"Produk pangan menjadi tidak aman ketika menggunakan bahan pengawet yang tidak sesuai dengan anjuran kesehatan. Seperti penggunaan pewarna dan lain sebagainya. Kalau prosduk itu terus menerus dikonsumsi maka akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan," katanya.
Untuk itu katanya, perlu dilakukan sosialisasi produk obat dan makanan yang berbahaya secara intens dengan melibatkan berbagai pihak terkait agar masyarakar bisa sadar terkait pangan sehat.
"Sosialisasi bahaya produk obat dan makanan kepada masyarakat sangat penting. Karena hingga kini masih banyak ditemukan produk ilegal hingga penjualan yang melewati batas edar atau kedaluwarsa," katanya.
Tina Nur Alam mengimbau peran bersama utamanya stakeholder terkait untuk meningkatkan pengawasan tergadap pangan dan obat ilegal.
Baca juga: Sekda Sultra Minta Masyarakat Perangi Obat Ilegal
"Tetapi, masyarakat juga harus cerdas memilah mana yang legal, cek kehalalannya, cek tanggal kedaluwarsa, sampai memilih kemasan yang tidak rusak," ujarnya.
Kepala BPOM Kendari, Leonard Duma dalam kesempatan itu mengapresiasi kehadiran anggota Komisi IX DPR RI Tina Nur Alam untuk bersama-sama memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait obat dan pangan aman.
Baca juga: BPOM Kendari Musnahkan Produk Senilai Rp1,4 Miliar
"Pihak BPOM Kendari selama ini intens melakukan pengawasan terhadap obat ilegal dan pangan tidak sehat atau tidak memenuhi unsur kesehatan," katanya.
Ia mengaku telah menyita berbagai macam produk pangan dan obat ilegal dari hasil sidak yang dilakukan selama ini.
"Kegiatan seperti ini kami lakukan juga dikabupaten kota lain di Sultra. Dan anggota komisi IX selalu siap bersama kami. Ini merupakan bentuk dukungan dan perhatian terhadap kesehatan masyarakat," katanya.
Dalam kesempatan itu hadir pula ketua TP PKK Bombana Andi Nurwana, Kadis Kesehatan Bombana Sunandar, kepala SKPD di Bombana, camat dan lurat serta masyarakat.
(T.KR-SPR/B/N002/N002) 11-05-2018 12:03:34