Kendari, Antara Sultra - Kepengurusan Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) yang demisioner Februari 2017 membutuhkan figur calon ketua umum yang mencintai sepak takraw sehingga siap mendedikasikan dirinya.
Sekretaris Umum Pengurus Besar PSTI Asnawi melalui saluran telepon dari Jakarta, Jumat, mengatakan figur yang dibutuhkan adalah cinta olahraga sepak takraw.
"Dengan cinta olahraga sepak takraw berarti figur yang bersangkutan siap mendedikasikan waktu, pikiran, tenaga bahkan materi untuk membangun sepak takraw Indonesia," kata Asnawi.
Oleh karena itu, ia mengharapkan 34 pemilik hak suara dari pengurus tingkat provinsi se-Indonesia ikut berperan menjaring figur untuk diajukan pada musyawarah nasional PSTI yang direncanakan berlangsung pertengahan Februari 2017.
Ketua Bidang Wasit PB PSTI, Sabir mengajak pengurus besar PSTI dan para ketua umum PSTI tingkat provinsi se-Indonesia mengusulkan figur calon ketua yang benar-benar mengenal dan mencintai cabang olahraga sepak takraw.
"Pastikan figurnya mengerti dan cinta tentang sepak takraw sehingga tidak terkesan dipaksa-paksa. Sesibuk apa pun yang bersangkutan kalau cinta sepak takraw pasti memberi perhatian," kata Sabir.
Ketua Pengprov PSTI Sultra Syamsul Ibrahim mengatakan figur yang diharapkan memimpin sepak takraw empat tahun ke depan adalah yang memiliki dedikasi dan loyalitas tinggi.
"Berorganisasi di olahraga harus siap berkorban dan mengabdi. Jauhkan pemikiran mencari manfaat dari mengurus olahraga. Kalau itu yang terjadi pasti organisasi salah urus," kata Syamsul, politis PAN.
Ia mengharapkan pemimpin sepak takraw ke depan berpikir untuk Indonesia bukan organisasi sekadarnya atau memenuhi harapan orang per orang.