Kendari (Antara News) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara membangun flying fox yang merupakan upaya pengembangan fasilitas wisata di kawasan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Puuwatu.
Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kendari, Tin Farida, di Kendari, Selasa, mengatakan flying fox yang baru dibangun tersebut sebanyak dua unit.
"Flying fox yang akan dibuat sebanyak dua unit, dengan panjang 200 meter yang disediakan untuk orang dewasa, dan sepanjang 50 meter untuk anak-anak," katanya.
Ia mengatakan, pembangunan flying fox tersebut manghabiskan anggaran sekitar Rp200 juta bersumber APBD 2016.
"Anggaran pembuatan flying fox merupakan salah satu item yang disetujui untuk dikerjakan pada tahun ini beserta beberapa item pekerjaan, di antaranya pembuatan gazebo di bagian atas tempat meluncur, dan di bagian bawah tempat mendarat," ujarnya.
Menurut Tin Farida, selain berfungsi sebagai pengendali pencemaran, TPA Sampah Puuwatu bisa berfungsi sebagai sarana edukasi dan wisata bagi semua kalangan yang menjadi alasan pembangunan flying fox.
"Kami terus membenahi TPAS Puuwatu dengan mengubah stigma masyarakat jika tempat sampah identik dengan kotor dan bau. Salah satu upaya yang kami lakukan yakni membangun kawasan itu menjadi tempat wisata," katanya.
Tin mengaku, TPAS Puuwatu saat ini menjadi reverensi bagi pemerintah kabupaten kota di Indonesia yang ingin membangun dan menebangkan pengelolaan pembuangan akhir sampah.
"Sudah banyak kunjungan pemerintah kabupaten kota di Indonesia yang berkunjung di TPAS Puuwatu untuk melihat secara dekat pengelolaan TPAS tersebut," katanya.