Kendari (Antara News) - Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjen Polisi Arkian Lubis mengimbau masyarakat agar menyikapi dengan bijaksana terkait keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Kapolda di Kendari, Selasa mengatakan bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi itu diharapkan dapat memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi secara nasional menuju ke arah yang lebih baik sehingga masyarakat akan semakin sejahtera.
"Sepintas kenaikkan harga BBM ini berdampak buruk bagi masyarakat, tetapi pada prinsipnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional ke arah yang lebih baik," kata Arkian.
Menurut jenderal polisi berbintang satu jika pertumbuhan ekonomi nasional membaik maka kesejahteraan rakyat terjamin dan pada akhirnya tindak kriminal juga akan menurun.
"Angka kriminal di suatu daerah biasa dipengaruhi oleh taraf hidup masyarakat itu sendiri. Masyarakat sejahtera, maka kondisi kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) relatif terjamin aman," katanya.
Oleh karena itu, kata Kapolda, pemerintah daerah harus segera menyusun regulasi yang berdampak langsung terhadap kenaikan harga BBM, seperti tarif kendaraan angkutan penumpang dan lainnya.
Menurut dia, aparat kepolisian masih melakukan pengamanan di sekitar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengatisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Pantauan di Kota Kendari menyebutkan sopir kendaraan angkutan penumpang mogok beroperasi. Mereka menuntut penyesuaikan kenaikan tarif penumpang terkait dengan naiknya harga bahan bakar minyak yang mereka pakai untuk menjalankan kendaraannya.