Kendari (Antara News) - Bank Indonesia (BI) mencatat aset perbankan di Sulawesi Tenggara (Sultra) pada triwulan I tahun 2014 mencapai Rp18,01 triliun atau tumbuh 9,50 persen dibanding periode yang sama 2013.
Kepala Perwakilan BI Wilayah Sultra, Dian Nugraha di Kendari, Rabu, mengatakan meski aset perbankan Sultra mengalami pertumbuhan namun ada perlambatan atas pertumbuhan itu dibanding periode sebelumnya.
"Ada perlambatan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, tetapi masih menunjukan pertumbuhan yang positif," ujarnya.
Menurut dia, perkembangan aset perbankan didorong oleh ekspansi kredit yang tumbuh cukup tinggi yaitu sebesar 17,64 persen (yoy).
"Pertumbuhan kredit tersebut lebih tinggi dari dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh sebesar 8,81 persen (yoy)," ujarnya.
Ia menambahkan hal tersebut mendorong angka rasio penyaluran kredit dengan DPK atau LDR menjadi sebesar 113,94 persen.
Data BI Wilayah Sultra menunjukan tingkat kesehatan penyaluran kredit berada pada level cukup aman.
Pada periode laporan tersebut komponen dana pihak ketiga masih didominasi oleh dana tabungan dengan pangsa sebesar 52,20 persen atau senilai Rp6,04 triliun, diikuti oleh giro dan deposito dengan pangsa dan nilai masing-masing sebesar 27,84 persen atau senilai Rp3,22 triliun dan 18,97 persen atau Rp2,31 triliun.
Komponen kredit masih didominasi oleh kredit konsumsi dengan pangsa sebesar 57,67 persen atau senilai Rp7,61 triliun dan diikuti oleh kredit modal kerja dan kredit investasi dengan pangsa dan nilai masing-masing sebesar 29,28 persen atau senilai Rp3,86 triliun dan 13,05 persen atau senilai Rp1,72 triliun.