Kendari (ANTARA) - Seorang anak penderita gizi buruk menjalani perawatan insentif di salah satu rumah sakit Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Salah satu perawat anak rumah sakit yang enggan disebut namanya, saat ditemui di Kendari, Jumat, mengatakan pasien penderita gizi buruk itu bernama Muh Alghifar Aswandi berumur enam tahun sepuluh bulan yang tinggal di Kelurahan Watubangga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari.
"Pasien penderita gizi buruk ini baru masuk hari ini, yaitu tadi pagi," katanya.
Ia menjelaskan bahwa anak tersebut merupakan penderita gizi buruk sejak lahir yang memiliki tinggi badan sekitar 76 sentimeter dengan berat badan 5,8 kilogram.
"Muh Alghifar Aswandi ini juga merupakan anak ketujuh dari delapan bersaudara," ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa salah satu penyebab gizi buruk kepada anak itu kurangnya edukasi waktu semasa kehamilan. Sebab sakitnya karena ada penyakit penyerta lainnya seperti sakit diare akut, demam, batuk, anemia, pneumonia bilateral, gizi buruk, dan down syndrom (komplikasi).
"Harusnya periksa kandungan dilakukan setiap bulan, konsultasi ke dokter atau bidan, dan pemenuhan nutrisi saat masih dalam kandungan," ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini pihak rumah sakit berupaya memberikan pelayanan pengobatan yang baik agar anak ini segera diberikan kesembuhan.
Sementara itu, oran tua dari anak penderita gizi buruk Hasniar mengatakan bahwa anak itu prematur sejak lahir dengan gizi yang buruk serta kurangnya nutrisi sejak lahir.
"Dari awal kelahirannya saja itu 1,7 kg," sebutnya.
Hasniar mengungkapkan bahwa setelah anaknya lahir itu hanya sepekan di inkubator padahal normalnya 45 hari. Karena keterbatasan ekonomi akhirnya dikasih keluar dan tidak ada penanganan lebih lanjut.
Sebelumnya, anak itu memiliki berat badan 7,8 kilogram. Namun, dalam satu pekan ini berat badan anak tersebut turun akibat muntah-muntah.
Ia mengungkapkan bahwa dengan kondisinya saat ini diharapkan ada bantuan atau perhatian dari pemerintah secara kontinu untuk mendukung pengobatan anaknya tersebut.*