Kendari (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari menyiapkan lima puskesmas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan calon jamaah haji (CJH) 2025 di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Kendari Hasria saat ditemui di Kendari, Senin, mengatakan bahwa lima puskesmas itu yakni Puskesmas Poasia, Puskesmas Lepo-lepo, Puskesmas Perumnas, Puskesmas Puuwatu, dan Puskesmas Kadia.
"Seluruh puskesmas ini diharapkan dapat mendekatkan akses calon jamaah haji dengan wilayah domisili, sehingga memudahkan dalam pemeriksaan kesehatan sekaligus memastikan kegiatan pembinaan haji optimal dilakukan," katanya.
Dia menyebutkan bahwa berdasarkan data dari Kementerian Agama (Kemenag) Kota Kendari, jumlah CJH asal Kota Kendari sebanyak 580 orang, yang nantinya akan menjalani pemeriksaan kesehatan di lima fasilitas layanan kesehatan yang telah disediakan itu.
Hasria menyebutkan bahwa pemeriksaan kesehatan CJH akan meliputi pemeriksaan fisik dan penunjang, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan kognitif, pemeriksaan kesehatan mental, dan pemeriksaan kemampuan kemandirian.
"Karena berdasarkan hasil evaluasi tahun 2023 status istithaah calon jamaah haji untuk kategori tidak memenuhi syarat diperoleh dari pemeriksaan kemampuan kemandirian," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa dalam pemeriksaan tersebut nantinya akan menentukan status CJH yang memenuhi syarat atau dengan sebutan istithaah, istithaah sementara, dan tidak istithaah.
"Hasil tersebut didapatkan dari pemeriksaan fisik yang dilakukan di puskesmas dan hasil pemeriksaan penunjang laboratorium dan surat keterangan dari dokter spesialis bagi yang memerlukan pemeriksaan lanjutan di faskes lanjutan," ungkapnya.
Hasria mengungkapkan bahwa bagi para CJH yang dinyatakan tidak istithaah maka nantinya tidak akan diperbolehkan melakukan pelunasan biaya haji.
"Otomatis dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk melakukan ibadah haji tahun 2025 ini," jelasnya.
Dia menuturkan bahwa dalam mempersiapkan kesehatan CJH 2025 di Kota Kendari pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan kesehatan fisik secara intensif melalui kegiatan manasik terpadu bersama Kemenag Kota Kendari.
"Termasuk memberikan informasi kepada calon jamaah haji yang masuk kategori berisiko, baik dari segi usia maupun dari masing-masing riwayat penyakit," tambahnya.