Balikpapan (ANTARA) - Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Dhomber Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, dipersiapkan menjadi pendukung pertahanan udara Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia berlokasi di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara yang berada di wilayah provinsi itu.
"Sebagai pangkalan udara terdekat dengan Kota Nusantara Lanud Dhomber akan jadi pendukung pertahanan udara ibu kota baru Indonesia," jelas Komandan Lanud Dhomber Kota Balikpapan Kolonel Penerbang Fata Patria di Balikpapan, Rabu.
Kendati hanya berfungsi sebagai pendukung pertanahan udara, tetapi Lanud Dhomber Kota Balikpapan dipersiapkan dengan segala sesuatu untuk menunjang pertahanan yang mumpuni.
Lanud Dhomber Kota Balikpapan dilengkapi dengan sistem radar dan peluru kendali (rudal) jarak menengah yang pengadaan peralatan tersebut ditangani Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
"Saat ini, lini masa pengadaan radar dan rudal sedang dalam proses di Kemenhan," ujarnya.
Kemudian juga dipersiapkan infrastruktur, personel dan sumber daya lainnya, untuk mendukung dan menjalankan sistem pertahanan udara cerdas (smart defense system) Ibu Kota Nusantara (IKN), yang tertuang dalam sistem pertahanan negara (Sishanneg) melalui keputusan Menteri Pertahanan (Menhan) Nomor 1746/M/XII/2023.
Keputusan Menhan tersebut, Sishanneg diarahkan dapat memadukan militer dan nir-militer yang cerdas, tangguh memiliki arti daya tangkal dan tindak tinggi. Serta pembangunan sistem udara tidak hanya di Kota Balikpapan, juga di sejumlah daerah lainnya sebelum menuju Kota Nusantara.
"Tujuan utamanya agar mampu melindungi ibu kota negara dari berbagai macam ancaman," katanya.
Konsep pertahanan matra udara tersebut diharapkan bisa menjadi andalan di Kota Nusantara, bersama saling dukung dengan konsep matra pertahan darat dan laut.
"Yang paling sulit adalah hadapi ancaman udara, dan Lanud Dhomber Kota Balikpapan jadi garda terdepan dukung pertahanan Kota Nusantara," tegasnya.
Namun, apabila ibu kota negara Indonesia sudah resmi pindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur, maka kebijakan tetap berada di Markas Besar (Mabes) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), demikian Fata Patria.