"Negara maju dan bermartabat tercermin dari fasilitas pelayanan publik yang ramah disabilitas, seperti bandara, stasiun, dan transportasi umum yang memungkinkan penyandang disabilitas bepergian secara mandiri dengan fasilitas pendukung dan pemandu yang memadai," ujar Pratikno di Jakarta, Rabu.
Pratikno mengatakan kesetaraan dan pelayanan publik yang inklusif menjadi prioritas utama pemerintah.
Dalam pandangannya, pembangunan fasilitas seperti transportasi, pendidikan, dan kesehatan yang ramah disabilitas bukan hanya soal kebijakan, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap hak setiap masyarakat.
Selain menekankan pentingnya infrastruktur yang inklusif, Pratikno juga memuji karya dan kontribusi para penyandang disabilitas dalam berbagai bidang, mulai dari seni hingga inovasi teknologi.
"Teman-teman disabilitas sudah melahirkan banyak karya-karya, kerajinan, makanan, dan seterusnya. Tanggung jawab kita untuk membantu pemasaran produk-produk ini," katanya.
Kemenko PMK, kata dia, akan terus mengoordinasikan upaya berbagai kementerian dan lembaga untuk memajukan kesetaraan, termasuk integrasi prinsip inklusifitas dalam pendidikan, inovasi teknologi, dan pelayanan publik.
"Tanggung jawab pemerintah dan masyarakat untuk membuat Indonesia maju bukan semata-mata karya ekonominya, bukan semata-mata teknologinya, tetapi lebih bagaimana kita mengedepankan kesetaraan dan pelayanan maksimal kepada kelompok disabilitas," kata Pratikno.