Kendari (ANTARA) - Dermaga Penyeberangan Feri Lagasa - Pure di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) setiap tahunnya menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekira Rp300 juta.
"penyeberangan Lagasa-Pure sangat membantu menambah perolehan PAD Kabupaten Muna. Setiap tahun yang masuk lebih kurang Rp300 juta," kata Kadis Perhubungan Kabupaten Muna, La Ode Nifaki Toe di Raha, Muna, Senin.
Nifaki bilang, dalam satu hari kapal motor penumpang (KMP) Mujair mengangkut penumpang sebanyak tiga kali. Rata - rata dalam satu hari penumpang yang diangkut sebanyak 100 orang.
"Satu hari sampai tiga trip. Kira - kira jumlah penumpangnya ada 100 orang. Kalau hari - hari besar seperti lebaran Idul fitri penumpang membeludak," jelasnya.
Ia memaparkan jumlah masyarakat yang memanfaatkan jasa penyeberangan Feri Lagasa - Pure sangat banyak. Jadi dengan hadirnya penyeberangan tersebut memiliki manfaat yang cukup banyak.
"Masyarakat Muna di bagian timur ada lima kecamatan yakni Kecamatan Maligano, Batukara, Wakorumba Selatan, Pasir Putih dan Kecamatan Pasikolaga," katanya.
Menurutnya, kapal feri Lagasa - Pure semakin memudahkan masyarakat baik itu soal jarak tempuh ataupun dari segi biayanya.
"Tentunya punya dampak positif karena semakin memudahkan masyarakat yang tadinya kendaraan roda empat dari Buton Utara ataupun dari wilayah Muna Timur harus lewat Bau Bau. Kemudian dapat mengurangi biaya dan efisiensi waktu. Bagi PNS yang berdomisili di Raha dan wilayah tugasnya di Muna Timur bisa bolak - balik karena waktu tempuhnya hanya 55 hingga 60 menit," tutur Kadis Perhubungan Muna.