Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan pertukaran budaya merupakan salah satu landasan penting yang memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan Belgia.
“Sebagai bagian dari perayaan ulang tahun diplomatik ke-75, Belgia menghormati Indonesia dengan mengenakan pakaian tradisional Lampung, Tulang Bawang pada patung ikonik Manneken Pis di Brussels,” kata Menteri Satryo saat menghadiri perayaan The King’s Day dan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Belgia di Jakarta, Kamis.
Indonesia, lanjutnya, menyambut mahasiswa Belgia sebagai bagian dari program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia 2023. Upaya tersebut dinilainya telah membantu membangun jembatan persahabatan dan saling menghormati antara kedua bangsa.
Menteri Satryo menyampaikan bahwa 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Belgia, terbangun atas kemitraan yang terus berkembang, berlandaskan pada saling menghormati, nilai-nilai bersama, dan komitmen untuk berkolaborasi.
Selain kerja sama di bidang budaya, salah satu pencapaian yang menyoroti aspek unik dari hubungan bilateral kedua negara adalah adalah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara perusahaan teknologi IMEC Belgia dan Polytron Indonesia untuk memajukan pengembangan sumber daya manusia di industri semikonduktor.
“MoU ini membangun dasar bagi kolaborasi masa depan di sektor vital ini yang menjadi prioritas Indonesia untuk pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.
Melalui optimisme dan keyakinan bahwa kemitraan kedua negara akan terus berkembang selama 75 tahun lagi dan bahkan lebih, Satryo berharap Indonesia dapat memperluas kerjasama di bidang-bidang utama lainnya seperti ketahanan pangan dan energi, serta meningkatkan pendidikan dan kesehatan.
Senada, Duta Besar Belgia untuk Indonesia Frank Felix mengakui bahwa pertukaran budaya menjadi salah satu pilar penting dalam hubungan kedua negara.
Belgia menjadi satu-satunya negara di Eropa yang memiliki pura Bali asli di Eropa. Tempat tersebut merupakan taman hiburan di mana pengunjung bisa menemukan fauna dan flora Indonesia, dengan jutaan pengunjung setiap tahunnya.
Ia turut mengapresiasi partisipasi Indonesia sebagai negara tamu di Festival Seni Europalia yang diselenggarakan di Belgia dan negara-negara Eropa lainnya dari Oktober 2017 hingga Februari 2018, menampilkan hampir 500 seniman Indonesia.
“Kami sangat menantikan kerja sama dengan pemerintahan baru, dan saya bisa mengatakan bahwa pebisnis di Belgia, pengunjung, pakar di bidang akademik, sosial, dan lainnya, sangat bersemangat untuk bekerja dengan pemerintahan baru Indonesia dengan presiden baru,” kata dia.