Kepala Basarnas Kendari Muhammad Arafah melalui keterangan resminya Kamis, mengatakan bahwa hilangnya korban pertama kali diinfomasikan oleh Firmansyah, yang merupakan keluarga korban, pada Rabu (11/10) sekitar pukul 21.25 WITA.
"Melaporkan telah terjadi kondisi membahayakan manusia terhadap satu orang yang hilang di kebun sagu Desa Lameruru, Kecamatan Ranomeeto Barat," kata Arafah.
Berdasarkan laporan tersebut, lanjut Arafah, pihaknya kemudian menurunkan Tim Penyelamat Basarnas Kendari ke lokasi yang disampaikan dan langsung bersama-sama Tim SAR Gabungan melakukan pencarian pada pukul 21.45 hingga pukul 23.30 WITA dengan hasil nihil.
"Korban belum ditemukan," ujarnya.
Arafah mengatakan bahwa pada Kamis pihaknya kemudian kembali melakukan pencarian hari kedua terhadap kakek Lanudin dengan penyisiran kebun seluas 1,5 kilometer.
"Saat ini masih dilakukan pencarian bersama Tim SAR Gabungan," jelasnya.
Ia mengatakan bahwa personel Tim SAR Gabungan tersebut terdiri dari Basarnas Kendari, Polsek Ranomeeto, Bhabinsa, TNI Angkatan Udara, aparat desa, masyarakat, dan keluarga korban.
"Sedangkan alat yang digunakan, yakni truk dan trail penyelamat, peralatan penyelamatan hutan, serta peralatan pendukung keselamatan lainnya," ucap Arafah.
Kepala Basarnas Kendari itu juga menyampaikan bahwa hilangnya korban bermula saat dia pergi ke kebun sagu miliknya, pada Rabu (11/10) sekitar pukul 09.00 WITA.
"Hingga sore hari korban belum kembali, sehingga keluarga korban memutuskan untuk mencari korban ke kebun miliknya dan tidak menemukan korban," ungkap Arafah.
Ia juga menuturkan bahwa saat itu pihak keluarga telah melakukan pencarian di sekitar kebun milik korban, namun tanda-tanda keberadaan kakek tersebut tak ditemukan.
"Pencarian telah dilakukan oleh pihak keluarga, namun hingga informasi ini diterima dengan hasil nihil," tambah Arafah.