Kendari (ANTARA) - Penjabat Bupati Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Sukanto Toding mendorong para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerahnya untuk menggunakan platform digital dalam menawarkan produk jualannya.
"Pentingnya menggerakkan sektor ekonomi melalui platform digital, terutama dalam menghadapi perubahan budaya belanja dari metode langsung ke platform online," kata Sukanto melalui keterangan resminya Sabtu.
Dia menjelaskan bahwa dalam kondisi perekonomian saat ini, para pelaku UMKM juga harus bisa mengakomodasi perubahan perilaku masyarakat yang beralih melakukan pembelanjaan dengan cara online.
"Kita perlu beradaptasi dengan metode penjualan langsung yang kini menghadapi tantangan dari platform digital,” ungkap Sukanto.
Dia menekankan terkait dengan pentingnya memajukan kondisi perekonomian saat ini dan memberikan wawasan tentang bagaimana melibatkan pelaku usaha secara maksimal.
Sukanto juga membeberkan bahwa pihaknya menyarankan para pelaku UMKM di Kabupaten Kolut agar memanfaatkan platform digital dalam menawarkan produk dagangannya dengan menjalin pemerintah setempat.
“Salah satu strategi yang diusulkan adalah memanfaatkan platform digital untuk mempromosikan produk dan mendapatkan pesanan, serta memperkuat keterlibatan pemerintah dalam transaksi online,” ucapnya.
Dia menuturkan bahwa upaya untuk memanfaatkan teknologi digital dan mendukung pelaku usaha lokal menjadi fokus utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Kolaka Utara. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan perekonomian daerah ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pelaku Usaha kuliner Muhammad Yunus menyampaikan bahwa pelaku usaha kuliner menghadapi kendala seperti minimnya pembelian dari pemerintah daerah, serta bantuan dari pemerintah juga masih minim.
“Selama tiga tahun, kami baru mendapatkan bantuan satu kali dari Dinas Koperasi dan UMKM. Kami selama tiga tahun ini baru mendapatkan bantuan pada Mei lalu sebanyak Rp2 juta untuk 15 orang, sementara kami dari E-Katalog sudah masuk, tapi belum pernah mendapatkan orderan dari sana,” ujar Yunus.