Kendari (ANTARA) - Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse mengatakan, sebagai jalur kawasan daerah se-Kepulauan Buton dan luar kepulauan, Makassar, Surabaya dan wilayah timur, manajemen kemaritiman di Kota Baubau memerlukan kolaborasi lintas sektor dan pemangku kepentingan.
"Maksud dari kolaborasi adalah untuk mengoptimalkan pendekatan sektor maritim secara terintegrasi, sehingga mampu memanfaatkan secara optimal ruang dan seluruh sumber daya secara berkelanjutan dengan sektor yang berbasis kelautan," kata Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse dalam pernyataan resmi di Kendari, Jumat.
Ia mengatakan, Kota Baubau merupakan daerah kepulauan yang menghubungkan antara kawasan barat dan timur Indonesia melalui jalur transportasi laut.
Selain itu, juga sebagai pelabuhan transit sebagai pelabuhan pengumpul regional yang berada di Provinsi Sulawesi Tenggara dan memiliki wilayah kerja yang tersebar di lima Kabupaten, dan Kota Baubau itu sendiri.
Posisi dan peran dari Kota Baubau tersebut, kata Monianse, telah membawa keunggulan komparatif bagi Kota Baubau, yaitu sebagai daerah penyangga daerah-daerah sekitarnya. Sebagai konsekuensi, mobilitas manusia dan barang melalui kota Baubau sangat tinggi.
"Seperti kabupaten Buton, kabupaten Buton Tengah, kabupaten Buton Selatan, kabupaten Bombana, kabupaten Wakatobi, kabupaten Buton Utara, kabupaten Muna, kabupaten Muna Barat, dan sebagian provinsi Maluku dan provinsi Maluku Utara," ujar Monianse.
Menurut Monianse, aktivitas distribusi dari dan menuju Kota Baubau menunjukkan akselerasi kinerja yang cukup membanggakan. Kinerja ini ditandai melalui peningkatan aktivitas penumpang yang naik dan turun maupun aktivitas bongkar muat barang yang melalui Kota Baubau.
"Tercatat sebanyak 2,2 juta penumpang kapal yang turun dan 2,5 juta penumpang kapal yang naik melalui Kota Baubau selama lima tahun terakhir," sebutnya.
Selain itu, ketersediaan stok barang di Kota Baubau tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Baubau, tetapi juga harus melayani dan menyediakan barang-barang yang dibutuhkan oleh daerah-daerah sekitarnya.
Data BPS setempat menyebutkan, aktivitas bongkar muat barang melalui pelabuhan Kota Baubau mencapai 12,09 ton meter kubik barang yang dibongkar dan 457,2 ribu barang yang dimuat dalam kurun lima tahun terakhir.
Kondisi ini pun memperkuat struktur perekonomian Kota Baubau didominasi oleh sektor jasa yang t mencapai 54,90 persen. Dan dalam hal penyerapan tenaga kerja, sektor jasa berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 56.218 orang atau 69,57 persen.
"Ini membuktikan bahwa pembangunan ekonomi maritim mampu menggerakkan sektor-sektor pembangunan lainnya," kata Wali Kota Baubau.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wali kota: Sektor kemaritiman di Baubau perlu kolaborasi lintas sektor