Kendari (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat penyaluran dana kredit usaha rakyat (KUR) di provinsi tersebut mencapai Rp1.054,17 miliar.
Pelaksana Harian Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Sultra Adib Adli di Kendari, Jumat mengatakan jumlah pelaku usaha yang mengakses dana KUR sebanyak 18.729 debitur.
"Penyaluran dan KUR sampai 31 Mei 2023 di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara ini sudah mencapai Rp1.053,17 miliar kepada 18.729 debitur," katanya.
Dia menyebut hampir seluruh 17 kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Tenggara mengakses dana KUR untuk mengembangkan usaha mereka.
Adib merinci dari seluruh daerah di Sultra, penyaluran dana KUR terbesar berada di Kabupaten Kolaka sebesar Rp159,57 miliar dengan jumlah debitur 2.731. Kedua di Kabupaten Muna sebesar Rp130,75 miliar dengan jumlah debitur 2.971 debitur, disusul Kota Kendari Rp122,67 miliar dengan 1.756 debitur.
Selanjutnya di Kabupaten Konawe Selatan Rp119,51 miliar 2.335 debitur; Konawe Rp118,79 miliar 2.056 debitur; Buton Rp95,12 miliar 1.881 debitur; Konawe Utara 89,41 miliar 456 debitur; Kota Baubau Rp88,37 miliar 1.209 debitur; Kolaka Timur Rp85,20 miliar 108 debitur; Bombana Rp57,77 miliar 873 debitur.
Berikutnya di Kabupaten Wakatobi Rp20,61 miliar 431 debitur; Buton Utara Rp8,13 miliar 179 debitur; Buton Selatan Rp6,98 miliar 63 debitur; Buton Tengah Rp6,91 miliar 60 debitur; Kolaka Utara Rp2,77 miliar 1.528 debitur; Konawe Kepulauan Rp2,29 miliar 45 debitur dan terendah di Kabupaten Muna Barat sebesar Rp2,23 miliar dengan 47 debitur.
Menurut dia, jika dilihat presentasi serapan penyaluran dana KUR masih sangat jauh dari pagu sebesar Rp4.767,56 miliar. Oleh karena itu, pihaknya mendorong perbankan agar bisa meningkatkan promosi ke masyarakat untuk penyaluran dana KUR.
"Ini jadi satu tantangan juga karena dari data yang ada total pagu KUR ini sebesar Rp4,76 triliun, ini baru sekitar kurang dari 25 persen yang tersalurkan .Kita harapkan di enam bulan terakhir ini akan bisa lebih maksimal lagi," ujar dia.
Adib menambahkan, sejumlah perbankan yang menyalurkan KUR di Sultra didominasi oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp694,91 miliar kepada 15.179 debitur; di posisi kedua disalurkan oleh Bank Mandiri sebesar Rp236,91 miliar kepada 1.984 debitur; Bank Negara Indonesia (BNI) sebesar Rp66,83 miliar kepada 304 debitur.
Berikutnya Bank Syariah Indonesia (BSI) Rp21,01 miliar kepada 188 debitur, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sultra sebesar Rp19,14 miliar kepada 105 debitur, PT Pegadaian Syariah Rp9,04 miliar kepada 945 debitur, disusul sejumlah bank lainnya.
"Dana KUR ini bentuknya adalah pemberian subsidi bunga atas dana perbankan yang disalurkan. Jadi, yang seharusnya sekian persen ditanggung oleh yang menjadi beban dari perbankan, sekian persen-nya itu menjadi tanggungan pemerintah dengan syarat-syarat tertentu," demikian Adib.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DJPb: Penyaluran dana KUR di Sultra capai Rp1,05 triliun