Kendari (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Sulawesi Tenggara mencatat realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayah itu mencapai Rp3,6 triliun per Oktober 2024.
Kepala Kanwil DJPb kemenkeu Sultra Syarwan di Kendari, Rabu, mengatakan, pihaknya terus mendorong realisasi KUR sampai ke seluruh pihak yang membutuhkan bantuan dana usaha.
Menurut dia, realisasi KUR sebesar Rp3,6 triliun per Oktober 2024 itu untuk 68.994 debitur yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara.
"Untuk penyaluran KUR saat ini masih didominasi sektor perdagangan besar dan eceran dengan total penyaluran sebesar Rp1,57 triliun dengan 32.213 debitur, kemudian disusul sektor pertanian, perburuhan dan kehutanan sebesar Rp1,15 triliun dengan 21.506 debitur," kata Syarwan.
Dia menyebutkan bahwa berdasarkan jenjang pendidikan, realisasi penyaluran KUR tersebut didominasi oleh para debitur yang berpendidikan sekolah menengah umum atau SMU dengan total realisasi sebesar Rp1,75 triliun untuk 37.728 debitur.
Kemudian, untuk jenjang pendidikan sekolah dasar atau SD dengan total realisasi penyaluran sebesar Rp1,14 triliun dari 22.231 debitur.
Untuk penyaluran KUR terbanyak di wilayah Provinsi Sultra terdapat di Kabupaten Kolaka dengan penyaluran sebesar Rp548 miliar dengan 9.347 debitur, selanjutnya Kabupaten Konawe Rp472 miliar dengan 8.782 debitur.
Sementara untuk penyaluran KUR terendah di Kabupaten Muna Barat dengan total penyaluran sebesar Rp6,8 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 393 orang debitur, ujarnya.
Syarwan juga menyampaikan bahwa pihaknya terus memberikan imbauan kepada seluruh perbankan, agar terus memperluas informasi penyaluran KUR agar penyaluran lebih maksimal ke depannya.
Berdasarkan data penyaluran KUR, terbanyak melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan total Rp2,53 triliun untuk 51.048 debitur, lalu disusul Bank Mandiri Rp711 miliar dengan 5.767 debitur.