Kendari (ANTARA) - Basarnas membentuk 50 potensi SAR lintas sektor di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, sebagai perpanjangan tangan untuk memberikan pertolongan ketika terjadi musibah atau kondisi membahayakan manusia, khususnya di daerah tersebut.
"50 peserta pelatihan dari lintas sektor dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan sertifikat dari Basarnas sebagai potensi SAR. Mereka telah melaksanakan ujian teori dan praktik," kata Pelaksana Tugas Kepala Basarnas Kendari Hidayat di Kendari, Minggu.
Dia menyampaikan bahwa pihaknya telah memberikan pelatihan selama enam hari, 19-24 Juni 2023, kepada 50 potensi SAR terdiri atas berbagai unsur gabungan, antara lain TNI-Polri, instansi pemerintah, dan organisasi kemasyarakatan. Puluhan potensi SAR tersebut dinyatakan lulus.
Ia menjelaskan, pihaknya telah memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang pertolongan pertama bagi para potensi SAR, sehingga memiliki kemampuan dalam membantu Basarnas jika terjadi kondisi membahayakan manusia di wilayah Sulawesi Tenggara secara umum dan terkhusus di Kota Kendari.
Hidayat menyebut, materi dan praktik yang telah diajarkan di antaranya cara pertolongan pertama; penilaian korban; pemindahan korban; resusitasi jantung paru; cidera jaringan lunak dan organ dalam, patah tulang, cidera kepala, dada dan tulang belakang; luka bakar dan kedaruratan lingkungan, termasuk cara terapi oksigen.
"Unsur utama penunjang keberhasilan operasi SAR yaitu Basarnas sendiri selaku ladang sektor di bidang pencarian dan pertolongan, pemerintah pusat/daerah melalui BNPB atau BPBD, TNI/Polri termasuk potensi SAR yang mewakili masyarakat," beber dia.
Hidayat berharap adanya sinergi dengan berbagai pihak dan lintas sektor mampu meminimalisasi jatuhnya korban jiwa pada setiap kecelakaan, bencana atau kondisi membahayakan manusia di wilayah kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan Kendari khususnya di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara dan sekitarnya.
"Pelatihan ini merupakan bentuk pembelajaran awal, dengan harapan setelah ini para peserta nantinya akan memiliki sikap mental sebagai potensi SAR di bidang kemanusiaan yang mampu mengaplikasikan seluruh teori dan keterampilan yang telah didapat selama pelatihan," demikian Hidayat.