Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan Indonesia merupakan negara berdaulat yang independen meski bergabung menjadi anggota aliansi Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS).
“Mengenai BRICS, kita ini negara berdaulat. Indonesia terlalu besar untuk berpihak kepada suatu negara. Jadi, kita perlu merdeka, perlu independen,” kata Luhut saat konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Menurut Luhut, keanggotaan BRICS memberikan keuntungan bagi Indonesia dari segi perluasan akses pasar.
Hal itu pada akhirnya membantu Indonesia tetap resilien di tengah gejolak perekonomian global. Terlebih, kini Eropa tengah mengalami krisis energi, yang pasokannya banyak disuplai oleh Rusia. Selain itu, perekonomian China tengah mengalami perlambatan dan Amerika Serikat sedang menghadapi ketidakpastian tarif.
“Jadi, kombinasi masalah ini betul-betul kami cermati dengan baik,” ujar Luhut.
Dalam konteks itu, DEN bertugas memberikan masukan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mendukung pengambilan keputusan. Luhut memastikan DEN diisi oleh orang-orang kompeten yang memiliki pengetahuan komprehensif. Modal ini yang dimanfaatkan oleh DEN untuk menjadi dasar masukan kepada presiden.
Di sisi lain, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) itu mengatakan Indonesia mempunyai modal yang kuat untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2040 dan negara maju pada 2050. Modal itu termasuk soal hilirisasi dan inovasi teknologi.
Sebagai contoh, di sektor kelapa sawit, saat ini yield kelapa sawit per hektare hanya 1,8 ton. Dengan pemurnian bibit dan teknologi genom, Indonesia dapat meningkatkan yield menjadi 6–8 ton per hektare, sehingga target produksi 100 juta ton per tahun bisa dikejar.
“Jadi, nanti kebutuhan untuk pangan, minyak goreng, dan ekspor itu bisa terpenuhi,” katanya.
Selain itu, Indonesia juga tengah mengembangkan teknologi genom sequencing. Luhut meyakini pengembangan teknologi itu menjadi modal kuat bagi Indonesia yang bisa bersaing dengan negara sejawat.