Kendari (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tenggara menyiapkan kios di Kota Kendari yang menjual bahan pangan sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah, guna mengendalikan inflasi di daerah tersebut.
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Sultra Ari Sismanto di Kendari, Jumat, mengatakan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Perum Bulog setempat untuk mengadakan kios pangan guna membantu memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Perlu saya edukasi ke masyarakat bahwa sekarang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Bulog, kami menjual harga beras sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp9.450, itu ada di beberapa kios pasar di Kendari," katanya.
Dia menyebut kios pangan sesuai HET tersebut masing-masing tersebar di Pasar Kota Kendari yakni lima kios di Pasar Mandonga, lima kios di Pasar Anduonohu, lima kios di Pasar Sentra Kota serta lima kios di Pasar Baruga.
"Jadi masyarakat yang mau membeli kebutuhan beras, minyak dan lainnya bisa melakukan pembelian di pasar-pasar sebagai outletnya Bulog yang ditunjuk oleh pemerintah. Ini untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan," ujar dia.
Dia mengajak masyarakat untuk berbelanja kebutuhan pangan di kios-kios yang telah ditunjuk tersebut jika ingin membeli pangan seperti beras, minyak goreng, telur dan lainnya yang sesuai HET.
"Kami akan pantau terus agar masyarakat bisa membeli seperti beras tentunya dengan harga yang HET, harga itu sangat murah Rp9.450," jelasnya.
Dia menambahkan, Dinas Ketahanan Pangan Sultra juga memiliki kios Toko Tani Indonesia Center (TTIC) yang juga menjual sejumlah kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng dengan harga di bawah Pasar Kota Kendari.
Menurut dia, Toko Tani Indonesia Center milik Dinas Ketahanan Pangan yang menjual sejumlah bahan pokok secara berpindah-pindah telah lama diadakan oleh pihaknya, namun yang dilayani hanya masyarakat.
"Kalau ada yang belanja banyak kami pertanyakan untuk apa, takutnya disalahgunakan, dijual kembali. Setiap hari kami buka, kadang-kadang kita buka los di sini, kadang-kadang juga kita buka los di MTQ karena kalau kami buka kios di dekat pasar biasanya diprotes sama para pedagang," jelasnya.
Menurutnya, persoalan pangan menjadi persoalan yang strategis dimana negara harus menyiapkan dan mencukupkan pangan untuk semua masyarakatnya.
Oleh karena itu peran pemerintah daerah mempunyai peran penting dalam menangani pangan mulai dari melakukan pengaturan, pengendalian, pengawasan, pembinaan terkait ketersediaan, keterjangkauan, pasokan, stabilitas harga, serta keamanan pangan.
"Semua diatur oleh pemerintah, sehingga Pak Sekda meresmikan posko satgas pangan yang beranggotakan sektor-sektor terkait yang menangani pangan mulai Dinas Ketahanan Pangan, Perkebunan, Perikanan dan sektor-sektor lain yang terlibat dalam urusan pangan," tutur Ari.