Jakarta (ANTARA) - Pasien baru COVID-19 di Indonesia mengalami penambahan sebesar 627 orang dengan DKI Jakarta menjadi provinsi yang melaporkan kasus baru terbesar pada hari ini yaitu 333 orang, menurut data yang dihimpun Satuan Tugas Penanganan COVID-19.
Berdasarkan data yang diterima di Jakarta pada Jumat, adanya kasus baru itu disertai juga laporan pasien COVID-19 yang telah pulih sebanyak 344 orang dan tiga orang meninggal dunia.
Terakumulasi di Indonesia terdapat 6.059.363 kasus COVID-19 sejak pasien pertama COVID-19 terkonfirmasi pada 2020. Dari jumlah tersebut, 5.898.384 orang telah pulih dan 156.638 orang meninggal dunia.
Dengan penambahan itu maka saat ini terdapat 4.341 kasus aktif atau pasien yang menjalani perawatan dan isolasi setelah terkonfirmasi COVID-19. Angka itu memperlihatkan kenaikan 280 orang dibandingkan Kamis kemarin (9/6).
Satgas juga melaporkan 3.513 orang yang masuk dalam kategori suspek COVID-19.
Penambahan kasus dilaporkan setelah dilakukan pengujian 65.641 spesimen dari 43.698 orang di jejaring laboratorium di seluruh Indonesia. Total telah diuji 99.391.159 spesimen dari 65.572.074 orang sejak 2020.
Tingkat positif atau positivity rate harian nasional untuk kategori spesimen adalah 1,82 persen dan 1,43 persen untuk kategori orang.
Provinsi yang melaporkan penambahan pasien baru terbanyak hari ini adalah DKI Jakarta dengan 333 kasus baru, Jawa Barat 106 kasus baru, Banten 71 kasus baru, Jawa Timur 43 kasus baru dan Bali yang memiliki 22 kasus baru.
DKI Jakarta juga menjadi provinsi yang memiliki pasien pulih terbesar pada hari ini dengan 158 orang. Disusul Jawa Barat yang melaporkan 37 orang, Banten dan Jawa Timur masing-masing 36 orang serta Bali 23 orang.
Sementara itu Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman meminta pemerintah untuk lebih menggencarkan vaksinasi dosis ketiga dalam rangka mencegah kenaikan kasus COVID-19 di dalam negeri.
"Kita masih punya PR besar dan segera harus dikejar. Penting bagi Indonesia untuk membangun imunitas di masyarakat mencapai dosis ketiga," ujar dia ketika dihubungi di Jakarta, Kamis.
Ia menilai bahwa jumlah vaksinasi COVID-19 dosis ketiga yang belum tinggi menjadi salah satu faktor kasus COVID-19 kembali naik.
"Selama masyarakat belum tinggi proteksinya akan timbul lonjakan dan kerawanan," ucapnya.
Menurutnya, antibodi yang telah terbentuk usai vaksinasi dua dosis dalam kisaran empat hingga enam bulan kemudian akan cenderung menurun.
Di sisi lain, ia menambahkan, potensi reinfeksi COVID-19 juga masih terbuka karena menurunnya antibodi di sejumlah masyarakat yang belum mendapatkan dosis ketiga.
"Bukan hal aneh karena reinfeksi, mayoritas penduduk belum di-'booster' (vaksin penguat), itu salah satu hal yang membuat kasus masih bisa terjadi," tuturnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Satgas nyatakan kasus baru COVID-19 di Indonesia bertambah 627 orang