Kendari (ANTARA) - Basarnas Kendari melakukan evakuasi terhadap seorang pria bernama Jusnaidi (36) warga Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, tersengat listrik.
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi di Kendari, Sabtu malam mengatakan, pihaknya mendapat informasi tersebut pada pukul 20.04 Wita dari warga di daerah tersebut bernama Suardin.
"Bapak Suardin melaporkan bahwa pada pukul 19.15 Wita telah terjadi kondisi membahayakan manusia terhadap satu orang yang tersengat listrik dan memerlukan bantuan evakuasi di Kecamatan Konda, Konawe Selatan," katanya.
Dia menyampaikan, usai mendapat laporan tersebut, maka pada pukul 20.25 Wita pihaknya memberangkatkan tim penyelamat ke lokasi kejadian kecelakaan untuk memberikan bantuan SAR.
"Tim berangkat menggunakan rescue car dan ambulans serta peralatan pendukung keselamatan lainnya untuk memberikan bantuan SAR. Jarak lokasi kejadian dengan Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari sekitar 6 km," ujar dia.
Tim penyelamat Basarnas Kendari tiba di lokasi kejadian kecelakaan sekitar pukul 20.45 Wita dan langsung melakukan proses evakuasi terhadap korban.
Ia menyebut, pada pukul 21.00 wita korban berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan penanganan lanjutan.
Sebelumnya, pada pukul 17.00 Wita korban mencat rumahnya, lalu sekitar pukul 18.47 Wita dikarenakan kondisi mulai gelap, korban berinisiatif untuk memasang penerang di loteng rumahnya dan sekitar pukul 19.15 Wita pada saat sedang memasang penerang tersebut korban tersengat aliran listrik.
Dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan untuk dilakukan evakuasi oleh pihak keluarga, apalagi kondisi korban yang masih tergeletak di loteng dan tangan yang tersengat listrik tidak dapat digerakkan sehingga pihak keluarga menghubungi Basarnas Kendari untuk memberikan bantuan SAR.
"Dengan selesainya proses evakuasi korban, operasi SAR terhadap satu orang yang tersengat listrik dan memerlukan bantuan evakuasi di Kecamatan Konda, Konawe Selatan dinyatakan selesai dan ditutup," kata Aris Sofingi.