Kendari (ANTARA) - Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVIII Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) optimistis kegiatan mudik Lebaran 2022 masyarakat di daerah itu berjalan lancar dan aman.
Kepala BPTD WIlayah XVIII Sultra Benny Nurdin Yusuf di Kendari, Rabu, mengatakan pihaknya telah menempuh upaya maksimal agar mudik Lebaran tahun ini tanpa masalah.
"Semua jenis angkutan umum baik bus armada maupun kapal penumpang sudah dilakukan pemeriksaan kelayakan," katanya.
Saat ini, telah dipersiapkan 52 kapal penumpang, termasuk pemeriksaan kelayakan untuk melayani pemberangkatan dan kedatangan pada 26 pelabuhan penyeberangan.
Sebelum H-7 Lebaran sarana angkutan, khususnya kapal, sudah menjalani pemeriksaan kelayakan. Pengawasan bersama pihak terkait terus dilakukan, termasuk Pertamina dan BMKG.
Di setiap pelabuhan penyeberangan, pihaknya menyiagakan satuan pelayanan, termasuk di Pelabuhan Kolaka.
Meskipun Pelabuhan Kolaka tidak masuk dalam pantauan nasional, infrastruktur itu bagian dari Pelabuhan Bajoe. Pelabuhan Bajoe mendapat pantauan nasional.
"Dari sisi perencanaan dijamin mudik Lebaran kali ini berjalan lancar karena dikawal secara maksimal. Kalaupun ada kekurangan di luar kemampuan kita. Kita berharap juga doa dan kerja sama dari semua pihak," katanya.
Kondisi cuaca juga menjadi perhatian penting demi mendukung kelancaran pemberangkatan kapal. Bilamana cuaca tidak mendukung maka kapal tidak akan diberangkatkan.
Soal kapal yang mengangkut penumpang melebihi kapasitas, pihaknya hanya memberikan toleransi sampai batas 20 persen.
Berdasarkan hasil rapat sebelumnya dengan Dirjen Kelautan, dalam mengantisipasi lonjakan penumpang ada diskresi atau kelonggaran sesuai batas yang ditentukan. Akan tetapi prinsipnya terkait dengan pengaturan di pelabuhan semua sudah diedukasi agar tidak terjadi kesemrawutan.
Rinciannya, di pelabuhan rute Langara-Kendari satu unit kapal, Pelabuhan Amolengo-Labuan mendapat atensi sehingga disiapkan dua kapal demi mengantisipasi penumpukan penumpang.
"Memang yang kita antisipasi juga di pelabuhan rute Torobulu-Tampo makanya saya dalam waktu dekat ini turun langsung memastikan pergerakan angkutan di sana ," ujarnya.
Jumlah kendaraan yang bergerak pada arus mudik kali ini diprediksi terjadi peningkatan sekitar 45-70 persen dengan melihat perbandingan data dari tahun 2020 dan 2021.
Ia mengimbau jajaran satuan pelayanan dan operator kapal untuk mementingkan keselamatan penumpang, termasuk kondisi cuaca serta area-area di atas kapal, untuk tidak ditempati penumpang demi mencegah adanya insiden penumpang jatuh dari atas kapal.
"Hal lain juga kita imbau agar di pelabuhan menerapkan protokol kesehatan. Begitupun dengan jalur-jalur darat yang dipadati kendaraan angkutan barang maka akan dilakukan pengaturan kebetulan kami akan turun monitoring di lokasi," tambahnya.