Baubau (ANTARA) - PT Kalla Toyota Baubau, Sulawesi Tenggara, mencatat jumlah mobil terjual sepanjang 2021 sebanyak 520 unit dari berbagai merk, baik diantaranya city card hingga mobil-mobil komersil seperti Arya, Calya, Avanza, Rush, truk dan HLux double cabin.
Branch Manager Kalla Toyota Baubau, Chaidir Ali, di Baubau, Jumat, mengatakan customer Kalla Toyota dari berbagai latar belakang baik aparatur sipil negara, guru, swasta, hingga pedagang dan petani diwilayah kepulauan Buton, Muna dan Wakatobi memahami akan keunggulan dari Toyota.
"Kelebihan produk Toyota selain produknya global dan sparepartnya yang mudah dan murah dari Kalla Toyota, juga mempunyai banyak servis poin utamanya di wilayah kepulauan Buton, Muna dan pulau Wakatobi," ujarnya.
Di samping itu, dalam memudahkan dan memberikan kenyamanan bagi para customer, kata Chaidir, pihaknya memberikan pelayanan servis dirumah atau servis kunjungan, sehingga pelanggan tidak perlu repot-repot datang ke kantor Kalla Toyota.
"Kita juga sudah buka servis poin di Wakatobi untuk mengakomodasi pelayanan servis diwilayah kepulauan," ujarnya.
Ia juga mengatakan, bahwa berbagai program di Kalla Toyota seperti DP atau uang muka sebesar 10 persen dari harga mobil yang ditawarkan merupakan bentuk layanan kemudahan bagi para customer untuk bisa memiliki mobil yang diidamkan.
"Contoh mobil Avanza seharga Rp200 juta cukup dengan DP Rp20 jutaan sudah bisa membawa mobil tersebut. Juga ada program yang bisa cicilan hingga 6 tahun lebih murah dari paket reguler. Misalnya Toyota Rush yang reguler bisa sampai Rp5 juta perbulan, kalau dengan program itu sisa sekitar Rp4 jutaan," ujarnya.
Di Kalla Toyota juga, lanjut dia, terdapat program layanan tukar tambah kendaraan untuk semua merk mobil, yang mana mobil yang bersangkutan diambil dan ditukar dengan mobil baru setelah taksasi oleh pihaknya.
"Jadi memang cukup banyak program dan inovatif dari kami. Ini tentunya untuk memberikan kemudahan, kenyamanan maupun keuntungan bagi customer atau pelanggan," ujarnya.
Ia mengatakan, bahwa pada 2022 ini pihaknya menargetkan penjualan mobil meningkat sekitar 30 persen dari penjualan tahun sebelumnya.
Terget itu, menurutnya, karena kondisi saat ini menjadi titik balik perekonomian. Apalagi jika melihat potensi-potensi utamanya di Pulau Buton, Muna dan Wakatobi mencapai sekitar 1.500-an setiap tahunnya.
"Dari segi program kita juga sudah lebih baik dibanding tahun sebelumnya, tentunya dengan suplai-suplai stok yang lebih banyak dibanding tahun sebelumnya," ujarnya, dengan menyebutkan di tengah konidis pendemi COVID-19 saat ini tidak terlalu berdampak akan penjualan.