Kendari (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menunda pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru, Juli 2021 sebab kota itu menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro akibat pandemi COVID-19
Kepala Dikmudora Kendari Makmur di Kendari, Rabu, mengatakan saat ini persiapan pembelajaran tatap muka mencapai 95 persen, namun hal itu ditunda sebab kota itu menjadi salah satu daerah dari 43 kabupaten/kota di Indonesia yang menerapkan PPKM Mikro demi menekan kasus COVID-19 yang saat ini semakin meningkat.
"Tadi sudah kita rapat dengan teman-teman Kepala Sekolah. Baik itu jenjang Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) terkait PPKM Mikro di Poin ke 10 diktum ke 2 itu kita sudah putuskan, bahwa pelaksanaan pembelajaran tatap muka semester I tahun 2021-2022 untuk semua jenjang ditunda," katanya.
Penundaan itu, dalam rangka mematuhi instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Gubernur, Wali Kota terkait dengan PPKM Mikro selaras darurat, yang didalamnya terdapat 11 poin termasuk peniadaan pembelajaran tatap muka.
"Meskipun persiapan sudah 95 persen untuk melaksanakan PTM, tetapi instruksi Menteri dan kepala daerah merupakan solusi untuk keamanan dunia pendidikan dan wajib diikuti," ujar dia.
Dalam mengantisipasi batalnya pembelajaran tatap muka, pihaknya telah menginstruksikan seluruh sekolah baik negeri maupun swasta untuk kembali melakukan proses belajar mengajar secara daring atau virtual seperti yang dilakukan sebelumnya.
"Seluruh guru sudah siap dengan opsi pembelajaran lewat daring yang akan dimulai tanggal 12 Juli sesuai dengan kalender akademik," tuturnya.
Ia menegaskan, meskipun pembelajaran dilakukan secara daring, namun pihaknya terus mengingatkan kepada kepala sekolah dan guru untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Dikatakannya, setelah PPKM Mikro berakhir pada 20 Juli 2021 mendatang, dan tidak ada perpanjangan, pihaknya kembali akan menyiapkan pembelajaran tatap muka sembari melihat kembali situasi dan perkembangan kasus positif COVID-19 di Kota Kendari.
"Kita akan siapkan kembali belajar tatap mukanya kalau kondisi sudah kondusif. Kita harapkan situasi ini segera terkendali, sehingga dunia pendidikan kita bisa kembali normal untuk belajar tatap muka," katanya.
Diketahui, akibat PPKM Mikro selaras darurat diterapkan, terdapat 375 sekolah baik TK, SD, dan SMP di Kota Kendari terpaksa menunda pembelajaran tatap muka demi keamanan siswanya dengan rincian ada TK 106, SD 123, dan SMP 46.
Data Satgas COVID-19 Kota Kendari mencatat, jumlah kasus positif COVID-19 per 7 Juli 2021 sebanyak 5.413 orang, kasus sembuh sebanyak 4.691 orang, menjalani perawatan atau isolasi mandiri sebanyak 650 orang dan pasien meninggal sebanyak 72 orang.