Kendari (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengekspor perdana hasil tanaman perkebunan pala secara langsung dari pelabuhan Kendari New Port, hingga total sekitar 26 ton ke China selama tahun 2021.
"China adalah negara yang menjadi tujuan ekspor perdana 26 ton pala asal Sultra ini melalui pelabuhan Kendari New Port," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kendari, Prayitno Ginting, di Kendari, Rabu.
Ia mengatakan, Sultra adalah salah satu daerah penghasil pala di Indonesia, dan pala yang dihasilkan oleh para petani selama ini banyak dipasarkan ke Makassar dan Surabaya.
"Setelah sekian tahun hanya diperdagangkan secara lokal. Akhirnya Sultra dapat diekspor secara langsung ke mancanegara dari Pelabuhan Kendari New Port," katanya.
Sebelum diberangkatkan ke negara tujuan, katanya, pejabat Pertanian Kendari melakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan fisik pada biji pala untuk memastikan pala tersebut bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).
“Syarat dari negara tujuan, pala harus bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK), setelah kami periksa, kami pastikan aman baru bisa layak untuk ekspor," katanya.
Setelah pala dinyatakan aman dan sesuai lanjut Prayitno Ginting, maka diterbitkan sertifikat sebagai bukti bahwa media pembawa tersebut adalah bersifat aman dari OPTK.
"Ekspor komoditas pertanian akan memberikan nilai lebih bagi para petani dan akan mendatangkan devisa bagi negara. Peluang untuk ekspor komoditas pertanian saat ini semakin terbuka," katanya.
Kementerian Pertanian, kata dia, terus mendorong agar petani dan pengusaha dapat melakukan ekspor langsung dari daerah-daerah.