Di Jakarta, pasien sembuh dari COVID-19 capai 66.315 orang
Jakarta (ANTARA) - Jumlah pasien sembuh dari paparan COVID-19 di DKI Jakarta pada Selasa mencapai 66.315 setelah ada pertambahan sebanyak 1.020 orang.
Berdasarkan data dari corona.jakarta.go.id, jumlah pasien sembuh tersebut sekitar 81,8 persen atau naik dari sehari sebelumnya 81,6 persen. Sedangkan total kasus positif hingga Selasa sebanyak 81.043 orang.
Sebanyak 12.922 orang masih dirawat/diisolasi serta 1.806 orang meninggal dunia atau 2,2 persen dari total kasus positif.
Pertambahan kasus positif di Jakarta pada Selasa adalah 1.007 kasus yang menyebabkan pertambahan dari 80.036 kasus sehari sebelumnya menjadi 81.043 kasus.
Pertambahan sebanyak 1.007 kasus itu merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test) pada Senin (5/10).
Untuk pengujian usap pada Senin dilakukan tes terhadap 9.627 spesimen yang di dalamnya ada 7.220 orang dites untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil sebanyak 1.007 kasus positif dan 6.213 negatif.
Dengan demikian, rataan tes PCR total per satu juta penduduk setelah perkembangan COVID-19 pada Selasa sebanyak 94.763. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 64.008.
Sebanyak 1.368.826 spesimen telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 54 laboratorium.
Dari jumlah tes itu, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir tetap di angka 11,3 persen dibandingkan hari sebelumnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan dalam sepekan untuk satu kawasan tidak lebih dari lima persen sehingga terkategori kawasan aman.
Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi pada Maret 2020 adalah sebesar 8,0 persen.
Berdasarkan data dari corona.jakarta.go.id, jumlah pasien sembuh tersebut sekitar 81,8 persen atau naik dari sehari sebelumnya 81,6 persen. Sedangkan total kasus positif hingga Selasa sebanyak 81.043 orang.
Sebanyak 12.922 orang masih dirawat/diisolasi serta 1.806 orang meninggal dunia atau 2,2 persen dari total kasus positif.
Pertambahan kasus positif di Jakarta pada Selasa adalah 1.007 kasus yang menyebabkan pertambahan dari 80.036 kasus sehari sebelumnya menjadi 81.043 kasus.
Pertambahan sebanyak 1.007 kasus itu merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test) pada Senin (5/10).
Untuk pengujian usap pada Senin dilakukan tes terhadap 9.627 spesimen yang di dalamnya ada 7.220 orang dites untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil sebanyak 1.007 kasus positif dan 6.213 negatif.
Dengan demikian, rataan tes PCR total per satu juta penduduk setelah perkembangan COVID-19 pada Selasa sebanyak 94.763. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 64.008.
Sebanyak 1.368.826 spesimen telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 54 laboratorium.
Dari jumlah tes itu, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir tetap di angka 11,3 persen dibandingkan hari sebelumnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan dalam sepekan untuk satu kawasan tidak lebih dari lima persen sehingga terkategori kawasan aman.
Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi pada Maret 2020 adalah sebesar 8,0 persen.