Kendari (ANTARA) - Andi Asriani Koke sebagai Kepala Balai Peningkatan Produktivitas (BPP) Kendari terus melakukan berbagai upaya untuk memerangi dan memutus mata rantai penyebaran wabah virus Corona jenis baru (COVID-19).
Upaya yang dilakukan wanita kelahiran Bone, 31 Desember 1964 itu adalah terus mengarahkan jajarannya untuk membuat cairan disinfektan dan memproduksi ribuan lembar masker kain untuk dibagikann secara gratis kepada masyarakat umum di Kota Kendari bahkan di luar Kota Kendari.
Wanita berusia 53 tahun yang memulai karirnya di Balai Pengembangan Produktivitas pada 1986 itu mengatakan hingga kini pihaknya telah membuat 3.000 lembar masker kain dan 4.000 liter lebih cairan disinfektan. Upaya tersebut, salah satu langka membantu warga khususnya yang kurang mampu di Sulawesi Tenggara agar tidak terpapar oleh wabah virus mematikan itu, sehingga masyarakat bisa kembali beraktifitas dengan normal.
Asriani mengungkapkan, hal yang mendasari pihaknya melakukan berbagi upaya dalam mencegah penyebaran wabah virus itu adalah dirinya melihat bahwa virus tersebut semakin hari semakin berkembang, sehingga dibutuhkan peran semua pihak dalam menangi hal itu.
"Kami adalah BPP Kendari adalah salah satu instansi vertikal di bawah naungan Kementerian Ketenagakerjaan meskipun kita adalah vertikal tetapi saya melihat Corona ini kan semakin hari semakin mewabah dan tentunya kita semua elemen dituntut dalam secara penuh bagaimana cara melakukan pencegahan wabah (corona) tersebut," kata Andi Asriani, di Kendari, Selasa.
Ribuan liter dan cairan disinfekatan yang dibuat oleh BPP Kendari selama ini telah disalurkan diberbagai pihak, baik lembaga, organisasi, instansi dan masyarakat umum bahkan ke beberapa kabupaten di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, salah satunya Konawe Utara dan Wakatobi.
Alumni S1 Administrasi Negara Universitas Veteran Republik Indonesia yang kini menjadi Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI) mengatakan bantuan masker dan cairan disinfektan yang diberikan kepada Pemkab Wakatobi dan pihak-pihak lainnya merupakan produksi sendiri dari pihaknya guna membantu masyarakat dalam memutus mata rantai penyebaran wabah COVID-19.
"Produksi masker dan cairan disinfektan kami selain dibagikan di Kota Kendari sendiri, insya Allah kita bagikan kepada masyarakat di wilayah Sulawesi Tenggara termasuk Wakatobi," ujar Asriani.
Selain itu, ia mengatakan bahwa pihaknya terus menyediakan bagi masyarakat yang ingin datang mengambil cairan disinfektan ke kantornya dengan membawa wadah masing-masing.
"Ini (cairan disinfektan) terbuka untuk umum jadi siapapun itu yang membutuhkan silakan datang ke sini. Tetapi selama ini ini memang yang paling membutuhkan banyak sekali masyarakat kurang mampu seperti pemulung kemudian pedagang kaki lima," kata dia.
Adapun hasil produksi cairan disinfektan untuk dibagikan ke masyarakat dikemas ke dalam wadah yakni botol (aqua) dengan ukuran 1,5 liter, jerigen lima liter, dan galon berisi 19 liter. Produksi cairan disinfektan melibatkan seluruh pegawai BPP Kendari, termasuk keamanan (security).
Sementara dalam memproduksi masker kain, pihaknya dibantu oleh instruktur dari Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari selama dua hari. Dimana instruktur mengajarkan cara memproduksi masker meliputi menggunting kain, mengukur, serta menjahit makser kepada para pegawai BPP Kendari.
"Harapan kami seperti apa harapan pemerintah agar bisa sama-sama mencegah penyebaran wabah virus corona sehingga masyarakat bisa beraktivitas kembali. Semua ini kesadaran sendiri, apa yang dilakukan sebagai kontribusi kementerian terhadap masyarakat," ungkapnya.
Menurut Andi Asrini, jika wabah COVID-19 berlalu maka masyarakat bisa beraktivitas normal kembali dan perekonomian bisa kembali stabil.
"Makanya kenapa ini kita cepat cepat turun juga, kita harapkan itu supaya memutuskan tali rantai ini COVID-19 sehingga cepat berlalu, tidak menyebar ke mana-mana karena kalau kita melihat sekarang ini sudah banyak yang meninggal, maka ini sangat memperhatikan bagaimana nanti penerus bangsa ini kalau kita semua tertular, kita bisa bayangkan ke depan," pungkasnya.
Mendapat respon positif
Upaya yang dilakukan oleh Kepala BPP itu dalam membantu masyarakat untuk mencegah penyebaran wabah virus corona mendapat respon positif dan apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham Sultra), Sofyan.
"Tentu hal ini membuat kami cukup gembira karena memang barang-barang ini (cairan disinfektan dan masker) langkah di pasaran. Jadi kami sangat merasa terbantu. Jadi dari total 2.438 narapidana yang ada di Sultra ini, itu 1.800 terbantu untuk menggunakan masker," tutur Sofyan usai menerima bantuan masker dan cairan disinfektan di Kantor BPP Kendari.
Senada dengan Wakil Bupati Wakatobi, Ilmiati Daud mengapresiasi dan berterimakasih kepada BPP Kendari yang telah memberikan bantuan masker dan disinfektan untuk warganya dalam memutus rantai penyebaran COVID-19.
"Mudah-mudahan kita selalu bersinergi dalam menanggulangi COVID-19 dan berharap wabah dan virus Corona ini bisa cepat berlalu karena lumayan merasakan masyarakat kabupaten Wakatobi," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) Sultra, KH Muslim mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh BPP Kendari karena memberikan berhatian terhadap penanganan COVID-19. Menurutnya, apa yang dilakukan BPP Kendari adalah ibadah sosial yang sangat tinggi nilainya menurut pandangan Agama Islam.
"Kita berharap kegiatan tersebut bisa menyebar kepada seluruh elemen masyarakat karena COVID-19 ini dialami seluruh masyarakat, wabah ini kita tidak tahu dimana dia nongol dimana dia akan menyerang, makanya untuk mengantisipasi itu sangat penting," ujarnya.