Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara menyiapkan dana subsidi pengolahan lahan bagi petani dan kelengkapan alat tangkap bagi nelayan sebagai cara mengatasi kesulitan modal bagi petani dan nelayan.
Bupati Buton Utara Abu Hasan di Kendari, Rabu, mengatakan program subsidi modal petani dan nelayan direalisasikan pemerintah daerah secara bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah.
"Sudah tiga tahun berturut-turut pemerintah Buton Utara menyiapkan anggaran bantuan petani dan nelayan. Besarannya pun terus meningkat dari tahun pertama Rp500 juta, tahun kedua Rp1 milliar dan tahun ketiga Rp1,5 milliar," kata Abu Hasan yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Sultra.
Besaran penerimaan subsidi bagi petani dan nelayan bervariasi mulai Rp2,5 juta atau disesuaikan dengan kebutuhan prioritas berdasarkan kesimpulan tim verifikasi agar efektif dan tepat sasaran.
"Ya, kalau melihat jumlah mungkin tidak besar tetapi hakekatnya subsidi bertujuan merangsang petani dan nelayan untuk meningkatkan etos kerja. Kalau produktivitas meningkat menjadi salah satu jaminan kesejahteraan tercapai," katanya.
Selain menyiapkan anggaran bantuan modal juga pemerintah Buton Utara terus mengajak pengusaha nasional atau korporasi investor untuk menyerap produksi petani maupun nelayan sehingga tidak kesulitan memasarkan hasil.
"Berdasarkan diskusi dengan petani dan nelayan terungkap bahwa mereka selalu dihantui kesulitan pasar sehingga ragu berkorban atau mengeluarkan biaya. Oleh karena itu, pemerintah bergerilya memfasilitasi kehadiran investor yang akan menyerap hasil panen petani maupun ikan hasil tangkapan nelayan," ujarnya lagi.
Data Dinas Pertanian Buton Utara menyebutkan komoditi unggulan meliputi Kopra, Padi Gogo, Nilam, Kakao dan Merica. Sedangkan sektor perikanan adalah Ikan Tuna, Cakalang, Kerapu, kepeting bakau, udang dan rumput laut.