Kendari (ANTARA) - Tim penjaringan calon wakil walikota Kendari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Tenggara mengumumkan tiga figur yang lolos seleksi uji kelayakan dan kepatutan.
Ketua tim seleksi Yaudu Salam Ajo di Kendari, Minggu, mengatakan tiga nama yang memenuhi syarat versi PKS adalah Alamsyah Lotunani, Adi Jaya Putra, dan HS Al Jabar.
"Dari tiga nama yang lolos tes kepatutan dan kelayakan tidak satu pun dari kader PKS. Penjaringan yang dibuka 13 hingga 14 Juni 2019 diminati 10 orang namun hanya delapan orang yang mengikuti seleksi," kata Yaudu.
Tiga nama yang terpilih diputuskan tim penguji yang beranggotakan dari partai PKS dan akademisi, yakni Yaudu Salam Ajo sebagai ketua, akademisi Prof. Eka Suaib dan Dr. Anwar Bey.
Pengambilan keputusan berdadasarkan enam indikator, yakni pengetahuan leadership atau kepemimpinan, pemahaman tentang masalah Kota Kendari, pemahaman terkait tugas, pokok dan fungsi jabatan wakil wali kota.
Juga figur diharapkan memiliki pengalaman dan prestasi akademik dalam bidang pemerintahan dan politik serta soal kemampuan dalam menyampaikan gagasan, visi-misi serta mampu merespon pertanyaan panelis tentang program dan pemahaman adiministrasi terkait tugasnya.
“Inilah yang menjadi bobot penilaian kami. Sehingga memilih mereka bertiga lolos ke tahap berikutnya,” ujar Yaudu yang juga Ketua Komisi IV DPRD Sultra.
Yaudu menambahkan penjaringan calon wakil walikota dilakukan secara selektif dan merupakan bagian dari mekanisme internal partai.
Kata Yaudu proses dilakukan untuk memberikan pendidikan politik terhadap publik. Bahwa, selain dikenal sebagai partai kader, PKS juga ingin mengedepankan aspirasi masyarakat dengan melahirkan orang nonpartai.
“Dalam penjaringannya, terdapat orang-orang yang diindikasikan punya kedekatan dengan simpatisan PKS. Tapi kami sangat partisipatif membuka ruang bagi nonkader PKS, dan alhamdulillah melalui pembobotan penilaian mengantarkan tiga sosok,” tukasnya.
Sekretaris DPW PKS Sultra La Ode Muhammad Dasna mengatakan, setelah menerima hasil fit and propert test ini maka akan dikoordinasikan ke Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS.
“Apakah DPP langsung yang akan menentukan satu nama itu atau kami di wilayah dengan mempertimbangkan arahan DPP lalu kemudian di-SK kan menjadi bakal calon wakil walikota Kendari," katanya.
Kursi wakil Walikota Kendari mengalami kekosongan setelah Sulkarnain Kadir menggantikan Walikota Kendari Adriatma Dwi Putra karena berstatus narapidana korupsi berdasarkan putusan hakim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).