Kendari (Antaranews Sultra) - Otoritas Jasa keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mencatat petumbuhan aset perbankan di Sultra per September 2018 sebesar 12,41 persen.
"Aset perbankan di Sultra per September 2018 sebesar Rp25,97 triliun atau tumbuh 12,42 persen," kata kpala OJK Sultra, Moh Fredly, di Kendari, Senin.
Ia mengatakan, aset industri keuangan Non Bank yaitu dana pensiun tumbuh 7.24 persen, kemudian modal ventura Rp21,04 miliar tumbuh 3,38 persen.
"Kemudian piutang perusahaan pembiayaan sebesar Rp2,94 triliun tumbuh 10,21 persen," katanya.
Sedangkan jumlah investor di pasar modal berdasarkan jenis surat berharga kata dia, yaitu sebanyak 3.852 dengan nilai transaksi saham sebesar Rp29,42 miliar.
Fredly berharap, akses masyarakat terhadap layanan jasa keuangan juga perlu terlindungi.
Maraknya praktek bisnis yang berkedok investasi namun tidak memiliki izin di masyarakat kata dia, mengakibatkan kerugian finansial yang materil.
"Hal tersebut dapat mengganggu sistem keuangan dan berdampak negatif terhadap produk-produk investasi yang telah mendapatkan legalitas perizinan dari regulator/pengawas," katanya.
Berita Terkait
OJK Sultra sebut aduan pinjol meningkat jelang lebaran 2024
Kamis, 4 April 2024 21:30
OJK Sultra minta perbankan cek ATM secara periodik jelang libur Idul Fitri
Sabtu, 23 Maret 2024 22:00
Dinas Koperasi Sultra dan OJK diskusi soal pengalihan pengawasan koperasi
Selasa, 13 Februari 2024 12:21
OJK minta Perbankan blokir 85 rekening minimalisir pinjol ilegal
Jumat, 22 Desember 2023 12:33
OJK luncurkan Peta Jalan Edukasi dan Perlindungan Konsumen Jasa Keuangan
Selasa, 12 Desember 2023 15:34
OJK sebut kredit rumah berpotensi tumbuh di 2024 didorong insentif PPN
Senin, 11 Desember 2023 18:43
OJK Sulawesi Tenggara terima 788 pengaduan konsumen periode Januari-Oktober 2023
Kamis, 7 Desember 2023 11:01
OJK Sultra tingkatkan literasi keuangan di Desa Lambusa Konawe Selatan
Jumat, 1 Desember 2023 15:26