Kendari (Antaranews Sultra) - Para orang tua terpaksa swadaya mengeluarkan biaya demi kelanjutan latihan putra/putri mereka pasca-cabang olahraga atletik dicoret dari Program Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP).
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Dispora Sultra As`ari di Kendari, Kamis, mengatakan Kementrian Pemuda dan Olahraga menghentikan pembinaan atlet pelajar cabang atletik melalui PPLP sejak Januari 2018 karena dinilai tidak menunjukan prestasi signifikan.
"Evaluasi dan keputusan pembinaan atlet sepenuhnya menjadi wewenang Kemenpora. Dinas Pemuda dan Olahraga Sultra hanya perpanjangan tangan pelaksana program," kata As`ari.
Meskipun para atlet yang saat ini berstatus pelajar di sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Umum (SMU) tidak mendapat dukungan pembiayaan dari pemerintah namun masih terus menjalani latihan rutin.
"Semangat anak-anak menjalani latihan tidak surut walaupun dengan segala keterbatasan. Orang tua dan pelatih turut memberi kontribusi apa adanya demi kelangsungan latihan anak-anak," kata As`ari.
Berbeda dengan nasib atlet yang masih berstatus binaan Kemenpora memperoleh dukungan uang saku, perlengkapan pendidikan, gizi latihan dan lain lain.
Mantan pelari nasional La Moja menyayangkan keputusan Kemenpora yang mencoret cabang atletik dari daftar pembinaan atlet pelajar melalui program PPLP.
"Sebagai orang yang pernah menangani atlet pelajar tentu prihatin atas keputusan tersebut. Mari jadikan pelajaran berharga untuk pembinaan lebih baik di masa mendatang," kata La Moja mantan pelari marton Indonesia tahun 90-an.