Kendari (Antaranews Sultra) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara (Sultra), menyebutkan terdapat 161 sekolah menegah pertama sederajat di darah itu siap menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK) 2018.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dikbud Sultra, Andi Nhana Asnawati Achmad, di Kendari, Senin, mengatakan 161 sekoah tersebut terdiri 98 SMA/SMK negeri, 19 SMA/SMK swasta dan 44 MAN/MAS.
"Sekolah penyelenggaran UNBK tersebar pada 17 kabupaten kota, penyebaran sekolah penyelengaran UNBK terbesar atau terbanyak terdapat di Kota Kendari," kata Andi Nhana.
Ia mengatakan, salah satu kendala yang akan dialami sekolah adakah kekurangan komputer, karena tidak semua sekolah penyelenggaran UNBK memiliki komputer yang cukup.
"Untuk mengantisipasi hal itu, maka ada kerja sama antara sekolah seperti SMA dengan SMK, yakni saling meminjamkan komputer," katanya.
Pasalnya kata Andi, antara SMA dan SMK tidak sama jadwal pelaksanaan UNBK sehingga bisa saling meminjamkan yakni SMK dan SMA ataupun sebaliknya.
Dijelaskan, penyelenggaraan ujian nasional berbasis komputer menjadi titik masuk untuk membenahi penilaian dalam pendidikan karena lebih akuntabel dan transparan.
"Meskipun demikian, sistem ujian nasional tetap harus dibenahi, bukan hanya teknis, melainkan juga substansi," katanya.
Penyelenggaraan UN dengan sistem komputer kata dia, memang secara signifikan membenahi teknis dan penyelenggaraan UN yang selama ini sarat masalah, terutama isu kecurangan dan kebocoran soal," katanya.
Menurutnya, isu untuk UN sekarang memang mulai jauh dari kecurangan, tetapi kendala teknis, sebab sistem UNBK sulit untuk dicurangi.
"Dalam pelaksanaannya, UNBK tidak memungkinkan siswa mendapatkan bocoran jawaban sebagaimana terjadi pada UN yang berbasis pensil dan kertas. Saat ujian, setiap siswa mendapatkan urutan soal yang berbeda," katanya.