Kendari, Antara Sultra - Peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) lingkup Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulawesi Tenggara menjalani tes hari kedua atau Selasa di salah satu sekolah menegah kejuaraun (SMK) di Kendari.
Pantauan Antara di Kendari, menyebutkan, tes hari kedua ini khusus bagi pelamar CPNS berijazah sarrjana (S1) yang menurut panitia setempat ada sekitar 3.139 CPNS yang dinyatakan lolos berkas untuk memperebutkan kuota sebanyak 43 kursi.
Kakanwil Kemenkumham Sutra, Sofyan kepada wartawan sebelumnya mengatakan tes CPNS yang diselenggarakan hari pertama hingga lima hari ke depan itu merupakan Tes kompetensi Dasar (TKD).
"Jadi hari pertama hingga lima hari ke depan adalah tes TKD bagi seluruh peserta S1. Sedangkan untuk peserta yang berijazah SMU/SMK baru dilaksanakan pada 25 September 2017," ujaranya.
Menurut Sofyan, dari lebih 3000-an pelamar yang berijazah sarjana itu, setiap harinya yang ikut tes TKD antara 625 hingga 700 orang dengan komputer yang tersedia sebanyak 150 unit.
Para peserta yang ikut tes hari pertama maupun hari kedua ini, terlebih dahulu harus melapor dan diperiksa dari panitia untuk mendapatkan pin sebagai bukti sahnya menjadi peserta seleksi kompetensi dasar (SKD) sebelum memasuki ruang tes untuk ke TKD.
"Yang pasti bahwa hari pertama tes hingga saat ini, berlangsung lancar dan aman, meskipun di hari pertama sempat padam listrik namun cepat diatasi panitia dengan menyediakan genset yang memadai," ujaranya.
Menyinggung dengan jumlah peserta yang berijazah SMU/SMK sederajat, Kakanwil Kemenkumham itu mengatakan, jumlahnya lebih besar lagi atau hampir tiga kali lipat dengan peserta S1, sementara kuotanya hanya sebnayak 215 kursi.
"Proses seleksi bagi CPNS yang berijazah SMU/SMK verifikasi berkasnya lebih ketat lagi terutama dari keaslian ijazah dan KTP serta pengukuran tinggi badan sesuai dengan ketentuan untuk diterima sebagai penjaga keamanan tahanan," tutupnya.
Salah seorang peserta tes bernama Hepyanti (25) mengatakan, dirinya baru mendapat giliran tes TKD berdasarkan urutan nomor peserta pada Rabu (13/9).
"Awalnya kami tidak menyangka bahwa tesnya dilakukan di daerah masing-masing. Sebab informasi awal tesnya terpusat di Jakarta,". ujarnya.