Kendari, (ANTARA News) - Sampah plastik daur ulang di Kota Kendari Sulawesi Tenggara,(Sultra) merupakan lahan baru bagi kaum ibu rumah tangga untuk menambah penghasilan suami.
Salah seorang ibu rumah tangga yang bekerja di perusahaan pengumpul sampah plastik milik UD Maju Sukses, Ny Hasma, mengatakan penghasilan yang diperoleh selama bekerja di perusahaan daur ulang sampah plastik itu cukup lumayan menambah beban keluarga.
"Setiap satu minggu, kami mendapat upah sebagai pekerja daur ulang sebesar Rp210.000 atau Rp35.000 per hari selama enam hari kerja," katanya.
Ia mengatakan, pekerjaan yang telah dilakoni selama dua tahun terakhir itu, dapat mengurangi beban suami yang bekerja sebagai kuli bangunan dengan gaji yang tidak menentu.
Menurut Hasma, pekerjaan yang ditekuninya bersama lebih 20 orang kaum perempuan itu merupakan pekerjaan yang asik dan santai karena dikerjakan ramai-rami pada tempat yang tertutup dan udaranya cukup baik.
"Walaupun sebagian orang menganggapnya bahwa pekerjaan yang kami lakukan itu tergolong kotor karena memang tuga kami adalah memisahkan lalu membersihakn plastik bekas minuman itu pada tempat lain untuk kemudian di daur dalam satu pabrik yang kemudian siap diantarpulaukan Surabaya (Jawa Timur)," katanya.
Staf pengawasa perusahaan Maju Sukses, Ny Mainaro mengatakan, sampah plastik yang sudah di daur ulang untuk siap dikirim ke pulau Jawa itu dibeli dari sejumlah pemulung yang ada di Kota Kendari.
"Sampah plastik ini, kami beli dari pemulung seharga Rp2.000 hingga Rp2.500 per kilogram, tergantung dari jenis dan kualitasnya," katanya.
Setelah melalui proses daur ulang dalam bentuk pecahan kaca itu, kemudian dimasukkan dalam karung plastik untuk siap dikirim melalui jasa kontainer di pelabuhan Kendari, lalu di kirim ke Surabaya, katanya.
Sampah plastik daur ulang setelah tiba diSurabaya itu, dibeli oleh perusahaan sebagai mitra industri yang mendaur ulang plastik itu antara Rp5.000 hingga Rp6.000 per kilogram.
Tanpa menyebut keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan sampah plastik dari bekas botol minuman dan botol tempat kosmetik itu namun mengatakan, dalam sekali pengiriman bisa mencapai 200 kilogram hingga 350 kilo gram.
"Tergantung dari kesiapan bahan baku yang sudah ada, artinya bahwa bila hasil daur ulang sampah plastik itu cepat terkumpul, maka saat itu juga bisa langsung dilakukan pengiriman barang ke daerah produsen," katanya.
Kehadiran pengusaha pengumpul sampah plastik di Kota Kendari, kata mantan Kadis Kebersihan dan Pemakaman Kota Kendari, H Agusalim, memberikan dampak positi terutama bagi petugas sampah yang setiap hari membuang sampah di tempat pembuangan akhir (TPA).
Petugas sampah, tidak lagi memisahkan sampah yang non plastik yang mudah hancur. Sedangkan sampah plastik itu sulit menyatu dan hancur dengan tanah, sehingga perlu perlakuan khusus dengan memisahkan sampah plastik dan sampah yang bisa diproses untuk menghasilkan pupuk bagi pertumbuhan tanaman. (Ant).