Kendari (ANTARA News) - Perusahaan Umum (Perum) Bulog Divisi Regional (divre) Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai tahun 2012 menargetkan menjadi divre Bulog mandiri.
Kepala Divre Bulog Sultra, Imran Abdullah di Kendari, Minggu, mengatakan, Bulog dikatakan menjadi divre mandiri jika sudah mampu melayani kebutuhan penyaluran raskin di daerah itu tanpa mendatangkan beras dari luar daerah.
"Untuk menjadi divre mandiri, Bulog Sultra harus mampu menyiapkan beras lokal sebanyak 29.880 ton beras selama 12 kali penyaluran dalam setahun," katanya.
Jumlah tersebut katanya, untuk memenuhi penyaluran raskin kepada 166.021 rumah tangga sasaran (RTS) yang tersebar di 12 kabupaten serta kota.
Beras tersebut, kata Imran, harus diperoleh melalui pembelian atau pengadaan beras lokal petani.
Menurut Imran, kalau tahun ini pihaknya mampu memenuhi target pengadaan beras 30.000 ton, maka status divre mandiri bisa disandang.
"Kami yakin tahun ini mampu menyerap beras lokal sebanyak 30.000 ton. Artinya tahun depan kita akan tingkatkan lagi target pengadaan di atas 30.000 ton," katanya.
Menurutnya, stok beras yang dimiliki saat ini saja sudah mampu melayani sepuluh bulan kebutuhan peneyaluran raskin ke depan.
Saat ini, katanya, pihaknya terus memaksimalkan penyerapan beras kepada daerah yang menjadi sentra produksi beras.
Beberapa daerah yang menjadi sentra produksi beras yang utama di Sultra adalah Kabupaten Kolaka, Kabupaten Konawe, Kota Baubau, Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Bombana.
"Beberapa kabupaten lainnya juga memproduksi beras, tetapi jumlahnya tidak signifikan. Seluruh kantor cabang Bulog yang ada di beberapa kabupaten aktif melakukan pembelian beras kepada petani," katanya. (ANT).