Kendari (ANTARA News) - Badan Urusan Logistik Divisi Regional Sulawesi Tenggara mengestimasi pengadaan atau pembelian beras dari petani pada 2012 sekitar 25.000 ton.
Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Sulawesi Tenggara (Sultra) Imran Abdullah, di Kendari, Minggu, mengatakan, rencana pengadaan beras lokal pada 2012 tersebut berdasarkan tren perkembangan produksi padi petani di daerah itu.
"Secara umum kami melihat, produksi padi di daerah ini, semakin tahun semakin meningkat. Sehingga rencana pengadaan setiap tahun juga kami tingkatkan," kata Imran Abdullah.
Menurut dia, dari rencana pengadaan beras petani lokal selama dua tahun terakhir ini selalu menunjukan tren melebihi dari target.
"Contohnya pada tahun 2010 lalu, dari target pengandaan atau pembelian beras lokal sebanyak 13.000 ton, hinggal ahlir tahun kita bisa mencapai 15.000 ton," katanya.
Begitu halnya dengan pengadaan beras tahun 2011, pembelian dari Januari hingga 19 November 2011 hampir mencapai 100 persen dari target 20.000 ton.
"Dengan berbagai pertimbangan itu, maka Bulog akan menaikan target pengadaan beras tahun 2012 mendatang sekitar 25.000 ton," ujar Imran Badullah.
Ia menjelaskan, jika estimasi itu bisa tercapai, maka pengadaan beras dari luar daerah tinggal berkisar 21.000 ton sampai 22.000 untuk memenuhi kebutuhan penyaluran raskin di Sultra dan untuk kebutuhan cadangan beras pemerintah.
"Kebutuhan penyaluran raskin di SUltra setiap tahun mencapai 45.500 ton, dengan penyaluran per bulan mencapai 3.700 ton," katanya.
Imran mengatakan, dengan estimasi tersebut, maka yang harus dilakukan saat ini adalah berkoordinasi dengan instansi terkait khususnya Dinas Pertanian, agar memberikan stimulan kepada petani agar terus melakukan penanaman dan meningkatkan produksinya. (Ant).