Jakarta (ANTARA) - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni melakukan pertemuan dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey membahas tindak lanjut kerja sama kedua negara untuk mendukung strategi FOLU Net Sink 2030.
"Kami sangat serius pada komitmen kami dan mengatasi perubahan iklim, yang kami sebut FOLU, Indonesia FOLU Net Sink 2030," ujar Menhut Raja Antoni menurut keterangan diterima di Jakarta pada Rabu.
Dalam pertemuan di Kementerian Kehutanan di Jakarta pada hari ini Menhut menyebut kerja sama Indonesia dan Inggris di bidang kehutanan sudah dilakukan lewat Forest Law Enforcement, Governance and Trade in Timber Products into the United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland (FLEGT VPA), Multistakeholder Forestry Partnership (MFP Programme), pendanaan hutan berkelanjutan, serta perhutanan sosial dan kemitraan sektor swasta.
Dilakukan juga penjajakan kolaborasi lewat berbagai forum internasional termasuk konferensi yang dilakukan lewat PBB dan G20.
Raja Antoni juga mengatakan Kementerian Kehutanan diamanatkan berkontribusi 60 persen dari target pengurangan emisi nasional. Oleh karena itu, ia memastikan pihaknya akan terus berkolaborasi dan bersinergi dengan pihak-pihak terkait.
"Kementerian ini diamanatkan untuk berkontribusi hampir 60 persen dari total target pengurangan emisi nasional," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Dubes Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey mengatakan RI-Inggris saling mendukung untuk mencapai banyak tujuan khususnya dalam bidang kehutanan. Ia berharap kolaborasi kedua negara dapat terus dilakukan.
"Bahwa saya pikir kita telah mendukung satu sama lain untuk mencapai banyak hal bersama dan saya sangat berterima kasih atas kolaborasinya dari anda dan rekan-rekan selama bertahun-tahun, dan kami ingin mencapai lebih banyak," tuturnya.
Untuk diketahui, saat ini Indonesia menargetkan untuk memenuhi FOLU Net Sink pada tahun 2030 yaitu kondisi di mana tingkat serapan lebih tinggi dibanding emisi yang dihasilkan di sektor kehutanan dan penggunaan lahan. Hal itu dilakukan mengingatkan sektor tersebut salah satu penyumbang emisi terbesar selain sektor energi.