Wangi-wangi (ANTARA News) - Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan ,Pos M Hutabarat, Rabu meninjau pembangunan Sekolah Perikanan Internasional (SPI) Wakatobi di Wangi-wangi Selatan, Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dalam peninjauan sekolah tersebut, Dirjen didampingi staf ahli Kementerian Kelautan dan Perikanan, Leni Syafei, Sekretaris Daerah Kabupaten Wakatobi, Hardin Laomo dan beberapa pejabat teras lingkup Pemerintah Kabupaten Wakatobi.
Dirjen Potensi Pertahanan Pos Hutabarat mengatakan, dirinya meninjau pembangunan SPI Wakatobi tersebut untuk memastikan kesiapan pembangunan gedung sekolah tersebut untuk diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bersamaan dengan pembukaan puncak kegiatan Sail Wakatobi Belitong pada 23 Agustus 2011.
"Masih ada yang perlu dibenahi dalam pembangunan gedung SPI itu. Jika sampai pada hari "H" peresmian belum 100 persen, maka peresmiannya akan dilakukan secara simbolis," katanya.
Rencananya Dirjen juga akan meninjau pembangunan Perpustakaan Desa Mola atau disebut Rumah Pintar, namun dibatalkan karena kondisi pembangunan Rumah Pintar yang direncanakan diresmikan Ibu Ani Bambang Yudhono, juga belum rampung.
Menurut Dirjen , pendirian SPI di Wakatobi dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakat Wakatobi, terutama pengetahuan mengenai pengelolaan dan konservasi terumbu karang.
Diharapkan kata dia, melalui sekolah tersebut, generasi muda Wakatobi tidak hanya menguasai pengetahuan pengelolaan dan konservasi terumbu karang, akan tetapi juga dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Wakatobi secara keseluruhan.
"Setelah belajar di sekolah tersebut, para pemuda dan pemudi Wakatobi tidak hanya mahir mengelola terumbu karang, akan tetapi juga dapat menjadi pemandu-pemandu wisata berkelas internasional," katanya.
Dengan begitu kata dia, para wisatawan mancanegara yang berkunjung di Wakatobi, dapat memperoleh informasi lengkap mengenai terumbu karang dan keindahan alam bawah laut Wakatobi yang bagaikan surga itu.
Demikian pula dengan pembangunan "rumah pintar" di Desa Mola yang seluruh warganya etnis Bajo ujar Dirjen diharapkan dapat dimafaatkan masyarakat setempat, sehingga mereka dapat mengembangkan berbagai usaha dari potensi kelautan.
"Rumah pintar" di Desa Mola, selain akan diisi dengan buku-buku pengetahuan umum, juga akan diisi dengan buku-buku keterampilan, terutama keterampilan membuat kerajinan, bisnis dan mengelola usaha," katanya.
Selain itu kata Dirjen, pemerintah sendiri akan terus membimbing masyarakat dengan berbagai keterampilan yang terkait langsung dengan kehidupan masyarakat, sehingga klak mereka bisa hidup mandiri dalam menyejahterakan kelaurganya. (Ant).