Kolaka (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Kolaka, Sulawesi Tenggara, mencatat penyaluran beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mencapai 1.346 ton untuk periode Januari hingga 4 Desember 2025.
Kepala Perum Bulog Cabang Kolaka Deni Narde di Kolaka, Senin, mengatakan bahwa beras SPHP tersebut disalurkan ke pasar-pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut.
"Penyaluran beras ini ke pasar-pasar, seperti di Pasar Mekongga, Pasar Lamekongga dan Pasar Pomalaa," kata Deni.
Ia menjelaskan bahwa selain di pasar, beras SPHP juga disalurkan melalui gerakan pangan murah, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah maupun instansi lain, seperti TNI dan Polri, agar masyarakat dapat dengan mudah menjangkau beras murah ini.
Kegiatan itu juga merupakan bagian dari usaha untuk mengendalikan harga beras di tengah potensi tingginya permintaan serta kebutuhan masyarakat.
"Jadi tujuan beras SPHP ini adalah untuk menjaga harga di tingkat konsumen," ujarnya.
Deni menyebutkan bahwa untuk harga beras SPHP tersebut dijualkan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu sebesar Rp12.500 per kg.
"Bila pengecer atau pedagang di pasar ingin berkontribusi menyalurkan beras SPHP silahkan datang ke Bulog karena harga beras SPHP di Bulog itu Rp11 ribu per kg. Dan ketika disalurkan di konsumen akhir oleh pengecer atau pedagang di pasar, dia berkewajiban mematuhi aturan HET sesuai dengan ketetapan yang berlaku," ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa Bulog terus terlibat dalam upaya mencukupi kebutuhan pangan masyarakat, apalagi saat ini akan merayakan Natal dan tahun baru.
Diketahui, Bulog Kolaka menyiapkan 13 ribu ton beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Kolaka selama perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Selain itu, stok beras tersebut juga diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga bulan Agustus 2026.

