Kendari (ANTARA) - Dalam upaya memperkuat ekosistem pelayanan kesehatan dan mendorong transformasi rumah sakit di Sulawesi Tenggara, BPJS Kesehatan bersama Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) menggelar Semiloka Transformasi Sistem Rumah Sakit di Claro Hotel Kendari.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh rumah sakit di wilayah Sultra dan dirancang sebagai wadah penguatan sinergi antarpemangku kepentingan dalam peningkatan mutu layanan yang berkesinambungan.
Semiloka ini dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Sultra Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Ir. Sukanto Toding, yang hadir mewakili Gubernur Sulawesi Tenggara.
Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa transformasi sistem rumah sakit adalah keharusan yang tidak hanya berkaitan dengan pembangunan fisik, tetapi juga menyangkut perubahan nilai, paradigma, dan budaya kerja di lingkungan kesehatan.
“Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara terus mendorong empat langkah strategis dalam peningkatan sistem kesehatan, yakni penguatan akses dan pemerataan layanan, peningkatan SDM kesehatan, pemanfaatan teknologi seperti rekam medis elektronik, serta peningkatan tata kelola dan akreditasi untuk menjamin mutu dan keselamatan pasien,” ujar Sukanto.
Sementara itu, Ketua PERSI Wilayah Sulawesi Tenggara Asridah Mukkadim, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen PERSI untuk menjembatani berbagai tantangan yang dihadapi rumah sakit di tengah perubahan sistem kesehatan nasional.
Menurutnya, forum ini menjadi ruang kolaboratif bagi seluruh pemangku kepentingan, baik pimpinan, tenaga medis, manajerial, maupun regulator untuk bersama-sama mencari solusi atas berbagai persoalan di lapangan dan merumuskan langkah strategis dalam pengelolaan rumah sakit yang efektif, efisien, dan berorientasi pada keselamatan pasien.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kendari, Rinaldi Wibisono, menegaskan pentingnya sinergi antara BPJS Kesehatan, pemerintah daerah, organisasi profesi, dan PERSI.
“Kami bersama pemerintah daerah, organisasi profesi, dan PERSI terus berupaya agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal. Hak-hak peserta JKN harus dipenuhi dengan baik,” jelas Rinaldi.
Rinaldi menambahkan, BPJS Kesehatan berkomitmen menjaga kualitas pelayanan bagi peserta JKN dengan memastikan proses penjaminan berjalan lancar, transparan, dan pembiayaan manfaat dapat dipenuhi sesuai ketentuan.
Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri Deputi Direksi Bidang Manajemen Klaim dan Utilisasi BPJS Kesehatan, Mulyo Wibowo, yang turut memberikan pembelajaran bagi seluruh peserta dengan membawakan materi bertajuk Transformasi INA-CBG’s menjadi I-DRG dalam Perspektif BPJS Kesehatan.
Melalui forum ini, BPJS Kesehatan dan PERSI menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat kolaborasi di bidang pelayanan kesehatan. Transformasi sistem rumah sakit diharapkan tidak hanya menghasilkan peningkatan layanan medis, tetapi juga memperkuat tata kelola, mutu, dan keselamatan pasien di seluruh wilayah Sulawesi Tenggara.

