Kendari (ANTARA) - Tim Subsatgas Narkotika Operasi Sikat Anoa 2025 Kepolisian Daerah (Polda) berkolaborasi dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar tes urine mendadak di dua lokasi rawan penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Kota Kendari, Sultra.
Kepala Subsatgas Resnarkoba Polda Sultra Kompol Ario Damar saat ditemui di Kendari, Kamis, mengatakan bahwa tes urine dan operasi pencegahan terpadu ini menyasar dua lokasi berbeda di Kecamatan Kendari Barat sebagai bagian dari upaya menekan angka penyalahgunaan narkotika di Sultra.
"Operasi ini membuktikan komitmen aparat dalam menegakkan hukum dan menyelamatkan generasi muda," kata Ario Damar.
Dia menyebutkan bahwa dari operasi yang dilaksanakan secara mendadak tersebut, ditemukan sebanyak 10 orang penyalahguna narkoba, yang hasil tes urinenya dinyatakan positif menggunakan zat-zat terlarang.
"Dari operasi yang digelar, petugas berhasil mendapati 10 orang penyalahguna narkoba," ujarnya.
Ario Damar mengungkapkan secara rinci operasi yang dilaksanakan di dua tempat berbeda tersebut, antara lain lokasi pertama yang disasar adalah Mess Gatsby, Jalan Mayjend S. Parman, Kelurahan Kemaraya.
"Di lokasi ini, petugas memeriksa 30 orang dan menemukan enam orang positif mengonsumsi methamphetamine, benzodiazepine, dan dihydrocodeine (DHC)," ungkap Ario Damar.
Ia menjelaskan setelah berpindah di lokasi berikutnya di Jalan Bunga Kolosua, Lorong Sarungga, Kelurahan Kemaraya.
"Dari empat orang yang diperiksa, seluruhnya (empat orang) dinyatakan positif mengonsumsi methamphetamine," jelasnya.
Ario Damar memastikan bahwa kegiatan Operasi Sikat Anoa 2025 akan terus dilaksanakan secara rutin di berbagai wilayah guna mempersempit ruang gerak para pelaku kejahatan narkotika dan menjaga lingkungan masyarakat agar lebih aman dan bersih dari peredaran narkoba.
Dia berharap dengan pelaksanaan operasi tersebut bisa menekan peredaran narkotika di wilayah Kota Kendari, Provinsi Sultra.

