Kendari (ANTARA) - Sebanyak 1.055 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan pengamanan pelaksanaan konstatering tanah di kawasan Eks PGSD Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), oleh Pengadilan Negeri (PN) Kendari.
Paur Subbid Penmas Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) Ipda Hasrun saat dihubungi di Kendari, Kamis, mengatakan bahwa dalam pengamanan tersebut diturunkan personel gabungan dari kepolisian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra, dan TNI.
"Polda Sultra 191 personel, 210 personel Brimob Polda Sultra, Polresta Kendari 179 personel, Kodim 1417/Kendari 75 personel, dan 400 personel Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Sultra," kata Hasrun.
Sementara itu, Pelaksana Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Satuan Brigade Mobil (Sat Brimob) Polda Sultra Kompol Gusti Komang Sulastra menyampaikan bahwa pihaknya membantun Polresta Kendari untuk melakukan pengamanan terhadap aksi unjuk rasa penolakan pelaksanaan konstatering di kawasan Eks PGSD Kendari.

"Jadi, untuk hari ini kita membackup Polresta Kendari sebanyak dua Kompi, kemudian satu Den 45, dan satu Komposit Gegana. Kurang lebih 210 personil," ujar Gusti.
Dia menyebutkan bahwa selain personel, pihaknya juga menyiapkan beberapa peralatan penanggulangan huru-hara atau PHH Sat Brimob Polda Sultra, untuk menghadapi kerusuhan massa dan menjaga keamanan ketertiban masyarakat.
"Sampai dengan saat ini situasi sudah terkendali, sudah kondusif," jelasnya.
Gusti juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar bisa menahan diri hingga situasi di wilayah tersebut bisa terkendali lagi.
Pantauan ANTARA di lapangan, aksi penolakan konstatering tersebut sempat memanas, massa juga terlihat sempat memukuli dan melempari mobil polisi menggunakan batu dan batang kayu. Untuk membubarkan massa, petugas kepolisian kemudian menembakkan beberapa peluru gas air mata ke arah kerumunan massa.
Tak hanya itu, beberapa petugas kepolisian juga harus dilarikan ke rumah sakit karena sesak nafas. Bahkan, Kepala Polresta Kendari Kombes Pol Edwin L. Sengka mengalami luka pada bagian wajahnya akibat lemparan para massa di lokasi unjuk rasa.

