Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Kendari menjalin kerja sama terkait dengan pengelolaan beberapa aset daerah untuk mendongkrak Penerimaan Asli Daerah (PAD) Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Parinringi saat ditemui di Kendari, Selasa, mengatakan bahwa rencana aset yang akan diusulkan untuk dikelola, antara lain Anjungan Teluk Kendari bekerja sama dengan Perumda Kota Kendari, Lahan Pemkot untuk kawasan kuliner, dan lahan Pemkot Kendari di kawasan Pelabuhan Bungkutoko sebagai kawasan pergudangan.
"Kerja sama ini diharapkan dapat mendongkrak perekonomian Kota Kendari," kata Parinringi.
Ia juga menyambut baik rencana Kadin Kota Kendari yang akan menggandeng investor untuk berinvestasi di kawasan tersebut. Investasi ini dibutuhkan untuk mempercepat proses pembangunan di Kota Kendari, serta mendukung perputaran ekonomi di masyarakat.
"Seperti di kawasan tambat labuh atau Anjungan Teluk Kendari, jika kerjasama disepakati kawasan itu akan direvitalisasi dan dilengkapi sejumlah fasilitas untuk menunjang kawasan itu nantinya. Diharapkan nanti bisa mendapatkan PAD yang besar, tanpa mengurangi semua aktivitas yang sudah ada di situ, tanpa mengurangi pelaku usaha yang sudah mencari nafkah di tempat itu," ujarnya.
Parinringi juga menjelaskan bahwa saat ini Pemkot Kendari dan Kadin tengah mengkaji produk hukum yang akan mendasari kerja sama tersebut, yang nantinya setelah selesai, MoU akan diluncurkan dan proses investasi akan segera dimulai.
“Kalau ini berhasil, insya Allah penerimaan asli daerah kita akan meningkat signifikan,” ungkap Parinringi.
Sementara itu, Ketua Kadin Kota Kendari Fadli Tanawali menilai bahwa potensi investasi di Kendari sangat besar, tetapi membutuhkan dukungan kebijakan regulasi yang kondusif.
“Ketika investor mau datang berinvestasi, mereka mempertimbangkan keamanan, dampak sosial, dan regulasi. Jika ketiga hal ini terjamin, mereka akan merasa nyaman untuk berinvestasi di sini,” kata Fadli.