Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P Roeslani menyebutkan pemerintah membidik kucuran modal asing dari investor-investor portofolio global yang mengelola dana-dana besar di samping investasi yang menyasar ke industri.
Rosan, saat ditemui di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, selepas menghadap Presiden Prabowo, mengungkapkan modal-modal jumbo dari investor-investor portofolio global belum banyak yang masuk Indonesia.
“Kebanyakan investasi yang masuk kita ini adalah investasi yang kita bilangnya industri, tetapi kita belum menyentuh banyak investor yang (disebut) investment management atau portofolio. Nah, ini juga yang akan digarap,” kata Rosan menjawab pertanyaan ANTARA saat jumpa pers di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.
Dia kemudian mencontohkan perusahaan investasi seperti BlackRock mengelola aset sebesar Rp11 triliun dolar AS. “Itu enam kali GDP (Produk Domestik Bruto) kita,” sambung Rosan.
BlackRock merupakan perusahaan investasi multinasional yang berpusat di Amerika Serikat.
Menteri Investasi menjelaskan tren global saat ini banyak investor portofolio yang aktif menanamkan modalnya di berbagai negara.
“Itu juga yang mungkin akan membuat kita biar investasi ini bisa lebih besar masuk ke Indonesia. Jadi, tidak hanya terpaku dengan investor dari industri, tetapi juga fund-fund management yang saat ini belum tergarap secara maksimal di kita,” kata Rosan.
Menteri Investasi menghadap Presiden Prabowo di Istana Negara Jakarta, Kamis, untuk melaporkan berbagai rencana kerja investasi selama 5 tahun ke depan, dan memaparkan beberapa upayanya untuk mencapai target total investasi sebesar Rp13.032 triliun pada 2025–2029.
Dalam pertemuan yang sama, Rosan juga melaporkan hasil kunjungan kerjanya minggu lalu ke China kepada Prabowo.
Dari kunjungan itu, dia menyebut Indonesia mendapatkan komitmen investasi sebesar 7,46 miliar dolar AS dari empat perusahaan.
“Di saat bersamaan, kami juga mendorong investasi yang masuk ke Indonesia ini untuk segera memulai investasi, seperti BYD yang sudah membeli tanah di daerah Subang, diharapkan investasi untuk manufaktur-nya akan dimulai pada awal tahun depan,” sambung Rosan.
Presiden Prabowo memanggil beberapa menteri dan kepala lembaga ke Istana Negara Jakarta sejak Kamis siang. Jajaran pejabat yang dipanggil Prabowo secara bergantian melaporkan hasil kerja mereka ke Presiden.
Di samping Rosan, ada juga Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun yang bertemu Presiden di Istana. Isma, yang didampingi jajaran pejabat utama BPK, menyebut dia bertemu Presiden untuk menyerahkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHSP) I/2024.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri Investasi bidik kucuran modal investor portofolio besar global