Samarinda (ANTARA) - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono meresmikan Koperasi Kaum Syarikat Islam Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di Samarinda, sebagai upaya memperkuat ekonomi kerakyatan.
"Keberadaan Syarikat Islam dan koperasi tidak dapat dipisahkan. Keduanya memiliki hubungan erat dengan ekonomi syariah karena sama-sama menekankan keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat," ungkap Ferry Juliantono saat peresmian di sela-sela Musyawarah Kerja Wilayah Syarikat Islam Kaltim, di Samarinda, Minggu.
Ia melanjutkan, prinsip-prinsip ini menciptakan landasan yang kuat untuk pembangunan ekonomi yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Wamenkop mengingatkan bahwa kongres koperasi pertama di Indonesia digaungkan di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, yang kala itu Syarikat Islam tengah berada di zaman keemasan.
"Semua pedagang pada masa itu merupakan bagian dari Syarikat Islam. Jadi, koperasi dan Syarikat Islam memiliki keterkaitan historis yang kuat," ungkapnya.
Dia berharap Koperasi Kaum Syarikat Islam Kaltim dapat memanfaatkan potensi ekonomi di daerah tersebut, seperti lahan eks tambang. Lahan tersebut dapat dialihfungsikan untuk kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan.
"Kementerian Koperasi akan mendampingi, menginkubasi bisnis, dan membantu permodalan melalui LPDB KUMKM," tegasnya.
Ferry Juliantono juga berharap koperasi berperan aktif mendukung program-program pemerintah. Kolaborasi antara pemerintah, gerakan koperasi, dan organisasi masyarakat diyakini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik menyambut baik kehadiran Koperasi Kaum Syarikat Islam Kaltim.
Ia menantang koperasi untuk mengolah potensi lahan di Kaltim, termasuk ribuan hektare lahan eks tambang yang terbengkalai, agar menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat.
Sementara, Presiden Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam Hamdan Zoelva menyebutkan bahwa Syarikat Islam (SI) adalah gerakan dakwah ekonomi.
"Gerakan ini telah dimulai sejak 2015 dan mendapat momentum yang baik di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang mengutamakan kemajuan ekonomi rakyat," kata Hamdan.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menegaskan bahwa koperasi adalah lembaga hukum ekonomi rakyat. Gerakan SI adalah gerakan yang mendorong masyarakat untuk berusaha dan meningkatkan taraf ekonomi.
Menurut Hamdan, SI memiliki tiga landasan, yakni Islam, sosialisme kerakyatan, dan kebangsaan Indonesia. Saat ini, orientasi gerakan SI adalah dakwah ekonomi dengan dakwah Islam sebagai pondasi.
"SI harus kembali ke gerakan ekonomi rakyat yang berbasis sosialisme, yaitu Gerakan Koperasi," tegas Hamdan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wamenkop luncurkan Koperasi Syarikat Islam perkuat ekonomi kerakyatan