Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Kendari bekerja sama dengan Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara mengadakan kegiatan pelatihan pendampingan terkait pembinaan lembaga untuk peningkatan kompetensi berbahasa Indonesia.
"Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Indonesia bagi staf pemerintah dan tenaga pendidik, dan mendukung pelayanan publik yang lebih profesional dan komunikatif, menanamkan kesadaran akan pentingnya bahasa Indonesia sebagai identitas nasional," kata Staf Ahli Walikota Kendari, Sudirham di Kendari, Selasa.
Sebelumnya, Kepala Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara Uniwati, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Kendari atas dedikasinya dalam meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia.
"Kota Kendari menerima penghargaan sebagai Lembaga Pemerintah Terbaik dalam Peningkatan Bahasa Negara, yang diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh OPD untuk terus mengutamakan bahasa Indonesia," ujarnya.
Uniwati juga mengingatkan bahwa penghargaan ini tidak hanya bersifat simbolis tetapi harus diikuti dengan implementasi dalam kehidupan sehari-hari.
Ia juga menyoroti pentingnya bahasa Indonesia sebagai identitas nasional yang kini diakui dunia setelah mendapat pengakuan UNESCO sebagai salah satu bahasa resmi dunia.
Staf Ahli Wali Kota Kendari, Sudirham menekankan komitmen terhadap bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa. Sebagaimana penerapan amanat UU No.24 Tahun 2009 tentang penggunaan bahasa Indonesia dalam pelayanan publik dan dokumen resmi.
"Serta mengurangi penggunaan bahasa asing yang tidak diperlukan, terutama dalam komunikasi resmi," imbuhnya.
Sudirham juga mengajak seluruh masyarakat untuk aktif menggunakan bahasa Indonesia secara benar dan santun di ruang publik, mencerminkan citra profesional Kota Kendari.
Pelatihan yang diadakan melibatkan ahli bahasa dengan metode inovatif, meliputi pelatihan berbasis kelas untuk memahami kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, simulasi situasi kerja nyata untuk meningkatkan keterampilan praktis, peserta penyediaan modul pembelajaran sebagai panduan mandiri bagi peserta.
Sedang untuk fokus pelatihan mencakup pemahaman tata bahasa dan ejaan sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), penggunaan istilah profesional yang relevan dengan konteks kerja, serta komunikasi yang santun dan profesional, baik lisan maupun tulisan, guna mencerminkan citra lembaga.
Pemkot sendiri berharap pelatihan ini dapat membantu staf dan tenaga pendidik meningkatkan kemampuan komunikasi yang efektif.