Kendari (ANTARA) -
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kendari bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melaksanakan penanaman komoditi jagung di lahan seluas 1 hektar untuk mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya di bidang ketahanan pangan.
Kepala Seksi (Kasi) Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIA Kendari Al Jamin saat ditemui di Kendari, Senin, mengatakan bahwa pengelolaan lahan ini merupakan bentuk dukungan Lapas Kelas II A Kendari terhadap program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
"Kegiatan ini telah berlangsung selama tiga tahun dengan melibatkan warga binaan melalui kelompok tani, yang diberi nama Lapas Idaman," kata Al Jamin.
Dia menyebutkan bahwa dalam menjalankan program ketahanan pangan tersebut, Lapas Kendari menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Kendari dan akademisi dari perguruan tinggi, yakni Universitas Halu Oleo (UHO) dan Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra).
Al Jamin juga menjelaskan bahwa pembinaan di Lapas Kelas II A Kendari mencakup dua aspek, yakni pembinaan kemandirian dan kepribadian. Sedangkan kegiatan ketahanan pangan ini termasuk dalam pembinaan kemandirian.
“Terkait program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, seluruh lapas dan rutan di Indonesia yang memiliki lahan akan melaksanakan kegiatan serupa. Ini menunjukkan komitmen kita bersama dalam mendukung swasembada pangan nasional,” ungkapnya.
Dengan melibatkan 860 warga binaan, Al Jamin berharap program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi ketahanan pangan, tetapi juga menjadi bekal keterampilan bagi warga binaan untuk mandiri setelah bebas.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari Sahuriyanto Meronda mengatakan program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan keterampilan warga binaan, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Dalam kegiatan ini Pemerintah Kota Kendari menyediakan sarana dan prasarana, mulai dari alat pertanian, pembenihan, pemupukan, hingga pendampingan saat panen dan pasca panen dari tim penyuluh Dinas Pertanian Kota Kendari.
“Karena program ini melibatkan warga binaan, jadi setelah mereka bebas nanti mereka telah memiliki pengalaman di bidang pertanian, yang bisa digunakan untuk mencari penghasilan,” ucap Sahuriyanto.
Sementara itu, Rektor Unsultra Prof Andi Bahrun mengatakan kolaborasi ini merupakan bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi, khususnya dalam pengabdian kepada masyarakat.
Pihaknya bersama Dinas Pertanian Kota Kendari melakukan pendampingan untuk meningkatkan produktivitas lahan yang sebelumnya tidak produktif.
Selain itu, pihaknya juga memberikan pelatihan pascapanen, seperti pengolahan hasil panen menjadi produk bernilai jual tinggi.
“Program ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan warga binaan, sehingga setelah bebas mereka memiliki kemampuan untuk memanfaatkan lahan pertanian, sebelum mendapatkan pekerjaan,” sebut Andi Bahrun.